Kabar Baik, Tak Ada Lagi Zona Merah di DKI Jakarta, Begini Tanggapan Anies Baswedan, 'Kami Tak Berpatok Warna'

Mentari DP

Penulis

Berdasarkan data Pemprov DKI per Kamis (5/11/2020), jumlah kasus positif di Jakarta sebanyak 109.411 kasus dan 2.331 meninggal dunia.

Intisari-Online.com - Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah banyak.

Hingga Sabtu (7/11/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat ada penambahan pasien sembuh sebanyak 3.712 orang dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 433.836 orang.

Jumlah itu terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca Juga: Berhasil Lengserkan Donald Trump, Begini Reaksi Pemimpin di Timur Tengah Terkait Kemenangan Joe Biden, 'Biden Lebih Fleksibel dan Rasional, Tapi...'

Diketahui, seluruh provisin di Indonesia sudah mengonfirmasi kasus positif dan tengah berjuang menguranginya.

Dan Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus virus corona terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data Pemprov DKI per Kamis (5/11/2020), jumlah kasus positif di Jakarta sebanyak 109.411 kasus.

Sebanyak 98.806 dinyatakan sembuh dan 2.331 meninggal dunia.

Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS,Donald Trump DisebutkanMenolak TinggalkanGedung Putih, Bahkan Siap Ajukan Gugatan, 'Saya Telah Dicurangi'

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai dengan Kamis kemarin sebanyak 8.274 kasus.

Mereka masih dirawat atau menjalani isolasi.

Walau begitu, kini warga DKI Jakarta boleh bernapas lega.

Sebab, setelah hampir 9 bulan menjadi provinsi zona merah, kini seluruh wilayah DKI Jakartaberanjak darizona merahatau daerah dengan tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19.

Dalam data Satgas Covid-19nasional, Kelima wilayah kota dan Kepulauan Seribu kini berstatus zona oranye atau berisiko sedang.

Gubernur DKI JakartaAnies Baswedanmenilai hal tersebut bukan menjadi patokan.

Menurutnya DKI Jakartamasih belum aman dari penyebaran virus corona.

Hal ini lantaran setiap harinya warga Jakarta melakukan mobilitas ke wilayah yang berbeda-beda.

Baca juga:Sibuk Mengurus Banjir Jakarta, Anies Baswedan Tiba-tiba Doakan Jokowi agar Diberi Kemudahan Hadapi Pandemi Covid-19: Kita Doakan Presiden Dibukakan Pintu Penyelesaian Menghadapi Masalah Pandemi

Anies mencontohkan, pada pagi hari, warga tinggal di Jakarta Timur, kemudian siang bekerja di Jakarta Barat dan malam berkegiatan di Jakarta Pusat.

Aktivitas inilah yang membuat patokan warna dalam zona penyebaran Covid-19 jadi tidak relevan di DKI Jakarta.

Baca Juga: Sat-81, Pasukan Elite dan Terbaik Milik Kopassus yang Dibentuk Prabowo Subianto dan Luhur Panjaitan,Serba Rahasia dan Misterius Tapi Begitu Kuat

"Jadi tidak fokus ke warna, karena di Jakarta mobilitas penduduknya lintas wilayah."

"Warna itu relevan kalau anda berada di wilayah yang pagi, siang, sore, malam ada di satu wilayah yang sama," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11/2020) seperti dilansir dariAntara.

Selain warna dalam zona penyebaran Covid-19, DKI Jakarta juga tidak bisa dilihat sebatas masing-masing wilayah.

Baca juga:Ungkap Keburukan Anies Baswedan dalam Tangani Banjir DKI Jakarta Dibandingkan Jokowi dan Ahok, Politikus PDIP: Salah Lu Pilih Gubernurnya Siapa!

Menurutnya Jabodetabek masuk dalam pemantauan Pemprov DKI Jakarta.

"Kita harus lihatnya angka Jakarta keseluruhan, bahkan Jabodetabek secara keseluruhan," ujar Anies.

Meski tak ada lagi zona merah, beberapa wilayah di DKI Jakarta masih zona rawan, yakni memiliki tingkat risiko cukup tinggi penyebaran virus corona.

(Johannes Mangihot)

(Artikel ini sudah tayang di kompas.tv dengan judul "Jakarta Bebas Zona Merah, Anies: Kita Tidak Fokus ke Warna")

Baca Juga: Jadi Militer Terkuat di Asia Tenggara, Indonesia Ternyata Pernah Produksi Senjata Militer Canggih, Buat AS dan Australia Langsung Memesannya, Sementara China Gemetar Melihatnya

Artikel Terkait