"Sama seperti jenderal kita mempelajari strategi dan taktik untuk mengalahkan musuh manusia, kita tahu bagaimana menggunakan sumber daya kita untuk mengakhiri pemerintahan teror Coronavirus," tambahnya.
Tapi pertama-tama, Peter menjelaskan, misalkan kita mendapat vaksin pada akhir tahun 2020.
Jika seperti kebanyakan vaksin, ini hanya akan efektif 50% sampai 80%.
"Bahkan jika Anda pernah mengalami suntikan, jika Anda terpapar virus, Anda dapat memiliki peluang untuk terinfeksi," sambungnya.
Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Jadi Rebutan Portugal dan Belanda hingga Diinvasi Indonesia
Beberapa orang tidak sakit parah.
Peter memberi contoh putrinya terjangkit virus ini beberapa bulan yang lalu, kehilangan indra perasa selama dua minggu, dan merasa tidak enak badan.
Dan kemudian dia bangkit kembali normal.
"Banyak korban mengalami satu atau dua minggu kesakitan, sesak napas, sakit parah, demam tinggi, tetapi kemudian sembuh."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR