Penulis
Intisari-Online.com - Mengirim mata-mata untuk mengorek informasi negara musuh sering dilakukan oleh banyak negara.
Tak terkecuali China yang sedang berkonflik dengan Amerika Serikat (AS).
Sayangnya, belum sempat mendapat informasi bagaimana kondisi AS kini, dilaporkan mata-mata China ditangkap FBI.
Dilaporkan lima orang ditangkap di AS atas tuduhan bekerja sebagai agen alias mata-mata China yang menyasar para penentang Partai Komunis China.
Lima orang tersebut, beserta tiga lainnya yang berada di China, menghadapi dakwaan berusaha orang-orang agar pergi ke China untuk berwawasan.
Para terdakwa dikatakan merupakan bagian dari operasi yang disebut "Foxhunt".
Di mana menurut China, mereka bertugas menyasar buronan daripihak yang mengiritik orang-orang yang kelompok partai komunis.
FBI mengatakan China telah melanggar berbagai norma dan hukum.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa para terdakwa dituduh berkonspirasi untuk bertindak sebagai agen ilegal Republik Rakyat China.
Enam dari 10 terdakwa dikenai dakwaan tambahan yakni melakukan konspirasi untuk melakukan penguntitan antar negara bagian dan antar negara.
Dokumen-dokumen itu mengatakan para terdakwa menempatkan para pihak yang terlibat dalam pengawasan dan berusaha mereka untuk kembali ke China.
"Dakwaan hari ini mencerminkan contoh lain dari perilaku ilegal China yang meluas dan sedang berlangsung," ungkap Direktur FBI Christopher Wray.
"Dan kami menolak untuk menoleransinya."
"Sederhananya: Sungguh keterlaluan bahwa China akan datang ketempat kami, melakukan operasi ilegal, dan memanipulasi di sini, di Amerika Serikat, untuk keinginan mereka."
Apa dakwaannya?
Orang-orang yang diduga sebagai agen tersebut dituduh mengancam, mengancam dan mengintimidasi satu orang yang berada dalam dokumen pengadilan sebagai John Doe-1, seorang penduduk New Jersey.
Pada tahun 2017, mereka diduga yang melanjutkan dari China ke AS untuk mengancamnya dan kembali ke China.
Dokumen pengadilan pengadilan bahwa para agen yang berusaha melakukan upaya swasta untuk melayani anak perempuan John Doe-1.
Putrinya dan pesan dikirimi pesan berisi ancaman melalui internet.
Pada 2018, sebuah catatan yang diduga ditempatkan di pintu depan rumah John Doe yang memberitahunya bahwa ia harus kembali ke China, menghadapi 10 tahun penjara, dan keluarganya tidak akan diganggu lagi.
Kemudian antara Februari hingga April 2019, sejumlah paket diduga telah dikirim ke kediaman John Doe-1.
Paket-paket yang dikatakan berisi surat dan video dengan pesan yang dikirim untuk kembali ke China dengan ancaman akan melukai anggota keluarga yang masih tinggal di sana.
Foxhunt dipelopori Xi Jinping
Jika para terdakwa terbukti terbukti, mereka akan memberlakukan penjara maksimal lima tahun.
Enam orang yang dituduh melakukan penguntitan antar negara bagian dan antar negara menghadapi tambahan lima tahun penjara.
"Upaya pemerintah China yang kurang ajar untuk memata-matai, mengancam, dan melecehkan warga negara kami sendiri dan penduduk tetap yang sah, di tanah Amerika, adalah bagian dari beragam kampanye perampokan dan pengaruh buruk China di negara kami dan di seluruh dunia," kata Wray.
Awal tahun ini, ia atas dasar bahwa China adalah ancaman keamanan terbesar bagi AS, dalam perawatan pada Foxhunt.
Ia mengatakan operasi itu "dipelopori" oleh Presiden Xi Jinping.
Foxhunt sendiri dimulai pada 2015 dan laporan telah menangkap ratusan ribu orang yang dicari.
(Hasanudin Aco)
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Saat FBI Tangkap 5 Agen Mata-mata China di AS")