Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika awal-awal kasus virus corona (Covid-19)bermunculan di Indonesia, Kota Surabaya menjadi kota yang menarik banyak perhatian.
Sebab, tiba-tiba terjadi lonjakan kasus positif di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Bahkan saat itu, Kota Surabaya mendapat julukan 'Wuhan Kedua' dan disebut menjadi zoba hitam.
Seperti diketahui, virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan dan menjadikan Wuhan lockdown karena memiliki puluhan ribu kasus.
Jika Surabaya menjadi seperti itu, tentu saja warga lainnya waspada.
Untungnya, pihak Satgas Covid-19 mengumumkan bahwa Surabaya tidak masuk zona hitam.
Melainkan zona merah tua. Dengan presentasi kasus positif dan kasus kematian tertinggi.
Nah, setelah hampir 8 bulan, ada kabar baik dari Kota Surabaya.
Dilaporkan tren kasus penyebaran Covid-19 di Kota Surabayaterus mengalami penurunan.
Dari data Pemkot Surabaya per 21 Oktober 2020, sebanyak 63 kelurahan di Surabaya sudah dinyatakan nol kasus.
Kabag Humas Pemkot Surabaya,FebriadhityaPrajataramengatakan, sejauh ini pemkot tidak mengendorkan berbagai upaya.
Dari mulai penguatan upaya promotif dan preventif sosialisasi protokol kesehatan terus dilakukan.
"Sehingga dapat menurunkan risiko penularan di masyarakat," kata Febri, Kamis (22/10/2020).
Tak hanya Pemkot Surabaya, peran itu juga melibatkan berbagai unsur di kampung.
Apalagi, sudah ada kampung tangguh yang terbentuk.
Selain itu, upaya meningkatkan pemeriksaan tes swab juga masif dilakukan, terutama terhadap masyarakat yang memiliki angka resiko terkonfirmasi lebih tinggi.
Swab test itu juga berkoordinasi dengan puskesmas di berbagai wilayah.
"Dan mensyaratkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif bagi pelaku perjalanan."
"Terutama bagi warga yang baru pulang dari berpergian atau warga luar kota yang menginap di Surabaya," terang Febri.
Febri melanjutkan, langkah lain yang dilakukan yaitu terus melakukan monitoring.
Terutama, pergeseran status pelaku perjalanan, kontak erat maupun suspek atau probable di masing-masing kelurahan untuk terus mendeteksi dini.
"Terakhir melibatkan peran aktif Karang Taruna, PKK, Remas dan organisasi kemasyarakatan untuk menerapkan Program Sehat Mandiri, Bebas dari Covid-19 berbasis keluarga,” ungkap Febri.
(Yusron Naufal Putra)
(Artikel ini telah tayang disurya.co.iddengan judul "Kabar Baik, 63 Kelurahan di Surabaya Sudah Dinyatakan Nol Kasus Covid-19")