Keputusan Mahathir merupakan pukulan besar bagi China, kata Marina Rudyak, yang mempelajari bantuan luar negeri China di Universitas Heidelberg.
"Xi Jinping membingkai BRI sebagai kontribusi China di 'era baru' di mana China adalah pemain global yang bertanggung jawab," tulisnya dalam email kepada Washington Post.
Ini berarti proyek yang dibatalkan menandakan kegagalan diplomasi ekonomi China.
Dengan Belt and Road Initiative-nya, China mengira dapat mengungguli proyek-proyek Barat
"sementara pada saat yang sama membantu perusahaan China untuk menginternasionalkan," kata Rudyak.
"Ternyata, ada alasan untuk semua standar internasional besar yang sering digambarkan China sebagai usang dan menghambat pembangunan," tambahnya.
Bank Dunia, yang mendanai proyek infrastruktur di banyak negara berkembang, mengatakan Belt and Road Initiative memiliki potensi manfaat dan risiko.
Source | : | Washington Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR