Intisari-online.com - China merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002.
Negara itu juga telah menyediakan banyak biaya untuk pembangunan negara tersebut, bahkan memberikan utangan dalam proyek Tasi Mane.
Tak hanya dalam bentuk biaya, siapa sangka di Timor Leste ada sekitar 4.000 orang China yang menetap dan tinggal di sana.
Mereka mendirikan basis ekonomi, mulai dari sektor ekonomi kecil hingga besar
Baca Juga: Harta Kekayaannya Capai Rp87,92 Triliun, Orang Terkaya ke-3 di Indonesia Meninggal Dunia
Menurut South China Morning Post, di Plaza Timor, nyaris semua toko dan tempat perbelanjaan dimiliki oleh orang Tionghoa.
Sebut saja salah satunya betnama Ma Liyu, wanita ini mengaku berasal dari kota Ningde di Provinsi Fujian, China.
Dia datang ke Timor Leste untuk berdagang daun teh, dan aksesoris ponsel.
Ma pindah sekitar 11 tahun lalu, setelah mendengar akan sangat mudah menghasilkan uang di negara tersebut.
Baca Juga: Satu Pilot Tewas Akibat Jet Tempur Taiwan Jatuh di Tengah Tekanan China, Apa yang Terjadi?
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR