Video itu diucapkan dalam bahasa Azeri, tetapi diberi teks dalam bahasa Ibrani.
Dia mengidentifikasi dirinya berasal dari kota Krasnaya Sloboda (Qırmızı Qəsəbə) di kota Quba, yang dikenal sebagai rumah bagi ribuan orang Yahudi Pegunungan.
Sekarang, Zarbaliv menemukan dirinya bertempur di garis depan melawan Armenia memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Wilayah ini diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, meskipun penduduknya sebagian besar adalah etnis Armenia, yang juga terutama memerintahnya sebagai bagian dari Republik Artsakh yang de facto tetapi tidak diakui.
Armenia dan Azerbaijan bentrok memperebutkan wilayah itu di masa lalu.
Tetapi pertempuran baru-baru ini meletus pada 27 September 2020, dengan kedua negara memobilisasi pasukan dan melancarkan serangan satu sama lain.
"Saya bangga berada di sini sendiri, membebaskan tanah yang ditaklukkan lebih dari 30 tahun lalu."
"Teman-teman saya dan saya benar-benar percaya ini," kata Zarbaliv dalam video tersebut.
Dia menyimpulkan dengan berbicara kepada orang-orang Israel, meminta mereka untuk "mendukung kami, berdoa untuk kami."
"Kebenaran mendukung kami, kebenaran mendukung Azerbaijan," ungkap Zarbaliv.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR