Advertorial
Intisari-Online.com - Saling serang antara militer Israel dan Hamas terjadi tak ada hentinya.
Seperti yang baru-baru ini terjadi dan Israel pun menunjukkan kegeramannya.
Bahkan, militer Israel melakukan aksi balasan atas serangan roket yang diyakininya dilakukan Hamas.
Melansir Aljazeera.com (23/10/2020), Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara semalam di Jalur Gaza yang terkepung setelah pejuang Palestina menembakkan roket.
Menurut laporan, tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan di kedua sisinya.
Militer mengatakan pejuang Palestina menembakkan dua roket ke Israel Kamis malam.
Satu dicegat oleh sistem pertahanan rudal Israel, sementara yang lainnya jatuh di area terbuka.
"Menanggapi 2 roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel malam ini, Angkatan Udara kami baru saja menyerang sasaran militer Hamas di Gaza," kata tentara Israel di Twitter.
Baca Juga: Meski Demam, Tak Perlu Buru-buru Konsumsi Obat Penurun Panas, Ini Alasannya
Tentara Israel pun memperingatkan Hamas yang disebut melakukan aktivitas teror terhadap warga sipil.
"Hamas akan menanggung konsekuensi atas aktivitas teror terhadap warga sipil Israel," tambahnya.
Sementara itu, sirene dibunyikan di wilayah selatan Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza untuk memperingatkan penduduk tentang api yang masuk.
Namun, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Baca Juga: Sudah Disahkan, Nyatanya Naskah UU Cipta Kerja Kembali Berubah di Tangan Istana….
Serangan roket terakhir yang dilaporkan dari Gaza terjadi pada Selasa malam.
Israel dan Hamas telah berperang tiga kali dan beberapa pertempuran kecil sejak Hamas merebut kekuasaan dari kelompok-kelompok Palestina yang bersaing pada 2007.
Meski tidak ada tanggapan dari Hamas, namun Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua serangan yang berasal dari Gaza.
Termasuk yang diklaim oleh kelompok pejuang lain yang berbasis di wilayah tersebut.
Militer Israel Temukan Terowongan Bawah Tanah yang Dapat Menembus Israel dari Jalur Gaza
Sementara itu, baru-baru ini pihak Israel menyatakan telah menemukan terowongan bawah tanah baru dari Jalur Gaza.
Terowongan tersebut dapat masuk menembus wilayah Israel.
Menurut militer Israel, para insinyurnya berhasil menemukan terowongan tersebut menggunakan sensor bawah tanah yang terpasang pada penghalang beton.
Mereka menambahkan jika terowongan tersebut selesai, maka panjangnya akan mencapai 65 kilometer sebagaimana dilansir dari Asharq Al-Awsat, Selasa (20/10/2020).
Militer Israel menuduh warga Palestina menggunakan terowongan bawah tanah untuk menyelundupkan segala macam barang komersial di Jalur Gaza.
Mereka juga menuduh terowongan tersebut digunakan untuk mendistribusikan senjata bagi milisi Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza.
Milisi Hamas juga disebut menggunakan terowongan tersebut untuk melancarkan serangan di dalam wilayah Israel.
Terowongan bawah tanah sendiri dianggap sebagai akses yang memungkinkan karena Israel memblokir Jalur Gaza baik melalui blokade darat maupun blokade laut.
Juru Bicara Militer Israel Jonathan Conricus mengatakan terowongan baru itu berasal dari Kota Khan Younis di Gaza selatan.
Dia menambahkan terowongan tersebut membentang melintasi Israel sebelum berakhir di bawah tanah dan mencapai menghalang.
"Kami belum melihat titik keluar dari terowongan. Jadi, Anda dapat menyimpulkan bahwa tujuannya bukan agar teroris muncul dari lokasi itu, tetapi lebih jauh di dalam Israel,” kata Conricus .
Conricus mengatakan militer belum dapat menyimpulkan pihak mana atau siapa yang membangun terowongan itu.
Kendati demikian, pihaknya menganggap Hamas bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berasal dari Jalur Gaza.
Di sisi lain, Juru Bicara Hamas menolak untuk memberikan komentar ihwal penemuan terowongan baru tersebut.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari