Advertorial

Meski Demam, Tak Perlu Buru-buru Konsumsi Obat Penurun Panas, Ini Alasannya

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Mencari obat penurun panas ke apotek mungkin menjadi hal pertama yang terpikirkan oleh ketika Anda atau orang terdekat mengalami demam.

Namun, sebaiknya tahan dulu untuk mengonsumsi obat penurun panas.

Tak perlu buru-buru mengonsumsi obat penurun panas karena dengan sendirinya demam bisa reda.

Selain itu, bagi tubuh dan kesehatan kita, juga ada alasan mengapa sebaiknya tidak mengonsumsi obat penurun panas terlebih dahulu.

Baca Juga: Obat Penurun Panas Alami untuk Anak, Orangtua Bisa Lakukan Trik Ini saat Anak Tak Bisa Tidur

Termasuk untuk anak-anak ketika mengalami demam.

Meski memang tak jarang demam yang kita alami akan mengganggu aktivitas dan kenyamanan.

Atau ketika si kecil yang mengalami demam, orangtua merasa tak tega.

Anda bisa menahannya dulu, lalu apa saja alasannya?

Baca Juga: Bukan Lagi Kelompok Agama, Dunia Kini Hadapi Ancaman Terorisme yang Lebih Berbahaya, Aksinya Meningkat 320% di Seluruh Dunia

Alasannya, karena demam justru membantu memerangi penyakit pada tubuh kita.

Dikutip Kompas.com melansir Orangtua Cermat, Anak Sehat (2012) oleh dr Arifianto, SpA, demam membantu memerangi penyakit sehingga tidak perlu buru-buru menurunkan demam.

Saat seseorang demam, tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap virus.

Lalu apa yang bisa dilakukan ketika terjadi demam dan kapan sebaiknya memberikan obat?

Baca Juga: Nomor 2 Jadi Andalan Anak Kos, Inilah 3 Makanan yang 'Haram' Dikonsumsi Bareng Nasi Putih, Bahaya Banget!

Mengamati perilaku

Hal yang harus dilakukan adalah mengamati terlebih dahulu perilaku orang yang mengalami demam.

Misalnya pada anak, apakah saat demam anak tampak tidak nyaman, rewel, menangis kesakitan, atau sebaliknya, masih dapat makan, minum, bermain, dan tidur nyaman.

Jika anak demam dengan kondisi yang masih tampak nyaman, tindakan yang sebaiknya dilakukan hanya observasi.

Hal itu dilakukan sampai suhu turun dengan sendirinya dan tidak perlu diberikan obat penurun panas.

Baca Juga: Mantan Pacar sang Pengantin Hadir, Pernikahan Ini Tetiba Berubah Jadi Ring Tinju, Belasan Kursi Melayang Hingga Para Tamu Undangan Saling Adu Jotos

Berikan obat ketika tampak kondisi tak biasa

Misalnya, jika anak demam dengan kondisi rewel dan tampak tidak nyaman, para orangtua dapat memberikannya obat demam.

Selain itu, baik anak-anak maupun orang dewasa dianggap perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila suhu badan terukur lebih dari 38 derajat celsius.

Baca Juga: Apa yang Terjadi saat China Memimpin Dunia? Benarkah Akan Jadi Mimpi Buruk karena Otoriter Rakus yang Hancurkan Demokrasi?

Cari bantuan medis jika demam mencapai 40 derajat celsius

Jika sudah mencapai angka 40 derajat celsius, demam yang dialami dapat dikategorikan sebagai demam yang berbahaya, sehingga harus segera diberikan bantuan medis untuk mencegah kondisi berbahaya.

Melansir buku Mini Handbook Kesehatan Anak (2019) oleh dr Rendi AJI Prihaningtyas, dkk, suhu tubuh normal adalah 36,5–37,5 derajat celsius.

Seseorang dikatakan demam jika memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius.

Saat masuk ke dalam tubuh, kuman akan mengeluarkan zat kimiawi yang beredar di dalam darah dan mencepai hipotalamus.

Salah satu fungsi hipotalamus adalah sebagai pusat pengatur suhu tubuh.

Saat hipotalamus mendeteksi adanya kuman, suhu tubuh akan dinaikkan, misalnya hingga 38,5 derajat celsius.

Tujuan kenaikan suhu tubuh tersebut adalah agar kuman tidak nyaman berada di dalam tubuh.

Jadi, demam dapat dipahami sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Baca Juga: Gelontorkan Rp50 Juta untuk Nikahi Remaja yang Terpaut Usia 61 Tahun dengannya, Abah Sarna Ungkap Caranya 'Nembak' Sang Gadis di Tepi Sawah

Selain mengamati kondisi, bisa juga dilakukan upaya berikut ini, untuk membuat nyaman juga agar membuat kita tenang.

1. Minumlah lebih banyak cairan

Hindari alkohol karena dapat memperburuk dehidrasi. Anda lebih banyak berkeringat saat demam dan minum minuman keras memastikan Anda tidak mengalami dehidrasi.

Anda harus buang air kecil kira-kira setiap 6 jam. Urine kuning pucat berarti Anda tidak mungkin mengalami dehidrasi.

2. Jangan berpakaian berlebihan

Kenakan pakaian longgar yang nyaman dan pastikan ruangan tempat Anda berada tidak terlalu hangat.

Anda tidak boleh mencoba membuat diri Anda merasa dingin.

Baca Juga: Kondisi Laut China Selatan Memanas, TNI AL Tingkatkan Kemampuan Tempur, Langsung Gelar Latihan Laut dan Udara di Natuna Utara, Berbagai Senjata pun Diturunkan

3. Jaga lingkungan tetap nyaman

Jaga agar kamar dan rumah tetap sejuk dan nyaman.

Jika ruangan hangat atau pengap, bisa letakkan kipas angin di ruangan untuk menjaga udara sejuk tetap bergerak.

4. Kompres air hangat

Walau terdengar kuno, namun cara menurunkan panas yang satu ini bisa dilakukan.

Yang perlu Anda lakukan adalah menyiapakan air hangat dan sebuah kain.

Celupkan kain ke air hangat, lalu letakan kain di beberapa bagian tubuh. Bisa dahi, ketiak, lipatan tangan, dan lipatan kaki.

Baca Juga: Akar Masalah 'Bangkrutnya' Timor Leste Makin Jelas, Proyek 'Senjata Makan Tuan' Inilah yang Bikin Bumi Lorosae Boncos, Negara Rugi Rp16 Triliun Sementara Dana Rp146 Triliun Menguap Tak Jelas

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait