Advertorial
Intisari-online.com -Seperti diketahui Rusia adalah gudangnya senjata militer, dan disebut salah satu militer terkuat dunia.
Banyak senjata militer berbahaya yang diciptakan oleh Rusia termasuk salah satunya adalah 'senjata kiamat' yang konon disebut bisa membawa malapetaka besar.
Disebutkan olehDaily Mirrorpada Agustus 2019 lalu, ada sebuah kejadian heboh di manaseorang pria menjadi korban betapa mengerikannya senjata ini.
Seorang pria diberitakan terperangkap dalam ledakan uji senjata, dan berakhir meninggal beberapa jam setelah kecelakaan tersebut.
Konon, tubuhnya menderita ledakan radiasi 1.000 kali lebih tinggi daripada dosis mematikan nuklir.
Sementara itu, kerusakan akibat senjata itu disebabkan oleh ledakan anjungan laut atau ponton di mana tempat mesin rudal tersebut diuji.
Namun, proyek terselubung itu masih dirahasikan oleh para ahli bersenjata barat.
Mereka juga percaya bahwa Militer Rusia sedang mengerjakan rudal jelajah bertenaga nuklir.
Karena senjata itu berfungsi ganda, sebagai bom kemungkinan akan mengeluarkan radioaktif di belakangnya, dan inilah yang menyebabkannya dijuluki "senjata kiamat".
Secara terpisah, sebuah foto beredar menunjukkan kantong plastik hitam berisi pakaian korban radiasi di mana 5 orang dinyatakan tewas.
Pakaian itu dibuang di luar rumah sakit di Arkhangelsk sebelum dibakar.
Dokumen resmi yang merujuk pada korban juga seorang penyelam yang tidak disebutkan namanya menunjukkan bahwa ia menderita "sindrom radiasi akut".
Kulitnya hancur akibat ledakan,disebabkan oleh kontaminasi radionuklir, tak hanya hancur hal itu juga menyebabkan lepuhan yang menyebabkan penumpukan kulit.
Korban meninggal saat akan diselamatkan ketika perjalanan dari Moskow menuju rumah sakit Arkhangelsk.
Saat diperiksa, dokter mengatakan korban menderita dosis besar sekitar 30.000 menurut ukuran radiasi nuklir.
Jika digambarkan dosis itu 1.000 kali lebih tinggi dan mematikan.
Akibatnya, korban dibawa ke rumah sakit. Itu juga mengancam wanita hamil dan petugas paramedis, karena dalam bahaya keracunan nuklir.
Militer Rusia juga dikatakan ceroboh, karena tidak memberi tahu mereka tentang kebocoran nuklir tersebut.
Saat ini militer Rusia mengingatkan penduduk, untuk tidak pergi ke situs di mana ponton dicuci, dan mengakui unsur radioaktif di laut.
Pakar nuklir Valentin Gibalov mengatakan, kemungkinan satu atau dua ponton terkontaminasi oleh radiasi nuklir akibat uji coba tersebut.