Termasuk, rudal anti-kapal DF-21D yang berjulukan pembunuh kapal induk.
Secara teknis, jika sebuah pesawat dapat meluncurkan rudal balistik, maka juga bisa meluncurkan rudal hipersonik.
Sebab, salah satu jenis rudal hipersonik biasanya terdiri dari pendorong roket yang digunakan pada rudal balistik tradisional dan kendaraan peluncur hipersonik.
Menurut para ahli militer, perbedaan utama antara rudal balistik tradisional dan rudal hipersonik hanyalah pada hulu ledaknya. Hulu ledak rudal hipersonik menggunakan sistem boost-glide.
Dibandingkan dengan pendahulunya H-6K, pembom H-6N dapat membawa lebih banyak bahan bakar dan bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara, yang bisa memperluas radius serta jangkauan operasionalnya.
"Mengubahnya dari pembom jarak menengah hingga jarak jauh menjadi pembom strategis jarak jauh," kata Fu Qianshao, ahli penerbangan militer China, kepada Global Times.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR