Advertorial

China Makin Ganas, Luncurkan Drone 'Bunuh Diri' yang Mampu Ledakkan Tank dan Kendaraan Lapis Baja, Musuh-musuh China Patut Waspada

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Seiring dengan setiap konflik yang melibatkan China, Negeri Tirai Bambu itu pun tak berhenti untuk terus mengembangkan sistem persenjataannya untuk menghadapi musuh-musuhnya.

China telah mulai menguji kawanan drone "bunuh diri" yang eksplosif saat meningkatkan investasi militer.

Video dirilis oleh China Academy of Electronics and Information Technology, yang melakukan latihan drone militer bulan lalu.

Melansir Express.co.uk, Jumat (16/10/2020), rekaman menunjukkan perangkat "bunuh diri" yang diluncurkan dari belakang truk sebelum menerbangkan bahan peledak ke target.

Baca Juga: Mengenal Rosti Kentang, Kuliner Khas Swiss yang Disuguhkan Korea Selatan untuk Kim Jong-un Ketika Hubungan Kedua Negara Sedang Mesra-mesranya

Uji coba itu terjadi ketika China telah meningkatkan latihan militer di Laut China Selatan, menggunakan drone dalam latihan di Selat Taiwan.

Drone juga telah digunakan oleh AS di Timur Tengah untuk melakukan serangan dari jarak jauh.

Video latihan CETC menunjukkan 48 drone serang keluar dari bagian belakang truk untuk mengepung target.

Uji coba tersebut menandai sistem drone swarming China pertama yang praktis.

Baca Juga: Klaim Indonesia Sebagai Negara dengan Ekonomi Terbesar di Asia Tenggara, Jepang Ingin Bersekutu dengan Indonesia untuk Hadapi China, 'Kami Bisa Menghasilkan Pondasi yang Kuat di ASEAN'

Drone dari truk diluncurkan dengan udara terkompresi sebelum menggunakan baling-baling listrik untuk terbang ke sasarannya.

Drone-drone tersebut membawa muatan yang sangat eksplosif yang dirancang untuk menyerang tank dan kendaraan lapis baja lainnya.

Rekaman video mengungkapkan bahwa desain drone tersebut mirip dengan amunisi CH-901 milik China Poly Defence yang ada.

Drone peledak diluncurkan pada 2016, dan telah dikerahkan oleh China di kapal dan di perbatasan mereka.

Pada 2018, China merilis video menakutkan yang menampilkan kendaraan dengan delapan drone yang disiapkan untuk diluncurkan.

Baca Juga: Kaya Raya dan Dikenal Punya Banyak Selir, Ternyata Inilah Satu-satunya Wanita Kesayangan Raja Thailand Vajiralongkorn, Sempat Jadi Simpanan Sebelum Jadi Permaisuri

Sementara detail tentang sistem drone baru tidak diketahui, CH-901 dapat terbang selama lebih dari dua jam dengan kecepatan antara 40 hingga 75 mph (mil per jam).

Paul Scharre, mantan pejabat senior Pentagon dan ahli perang drone, mengatakan video itu menunjukkan kemajuan besar untuk program drone China.

Paul berkata kepada Times: “Kami tidak dapat melihat dari video China apakah drone tersebut berkomunikasi dan berkoordinasi satu sama lain.

“Ini bisa saja berupa peluncuran drone seperti peluncuran rudal dari sistem roket multi-peluncuran.

"Namun, uji coba tersebut menunjukkan bahwa China sedang mengembangkan sistem drone swarm dan mereka dapat beroperasi dalam beberapa tahun."

China adalah salah satu produsen dan pemasok drone terbesar di dunia untuk keperluan militer dan komersial.

Baca Juga: Sosok 'Pahlawan Cilik' Rangga Sebelum Tewas di Tangan Pemerkosa, Pandai Mengaji, Kerap Ranking 1, serta SempatMerengek pada Ayahnya Agar Dibolehkan Tinggal dengan Ibunya

Drone China juga digunakan sebagai bagian sentral dari simulasi latihan militer untuk invasi Taiwan.

Media penyiaran China, CCTV, menunjukkan kawanan drone digunakan dalam latihan di sebuah pulau dekat Selat Taiwan pada Hari Nasional negara itu.

Sebagai pembalasan atas peningkatan penggunaan China, AS telah mengumumkan rencana untuk menjual drone militer dalam jumlah besar ke Taiwan.

Para pejabat mengatakan kepada Kongres pada hari Selasa bahwa pemerintahan Trump akan menjual drone MQ-9 ke Taiwan, bersama dengan sistem rudal pesisir untuk bertahan dari jet tempur China.

Baca Juga: Padahal Bakal Dijadikan Pasukan Inti China Untuk Melawan Taiwan, Xi Jinping Mencak-mencak Ketika Mengetahui Kelemahan Angkatan Laut China Ini

Artikel Terkait