Penulis
Intisari-online.com - Seperti yang kita ketahui, China digadang sebagai salah satu negara dengan angkatan laut terkuat di dunia.
Selain itu, kekuatan angkatan laut China dijadikan kekuatan utama untuk mempertahankan dominasinya di Laut China Selatan.
Oleh sebab itu, kekuatan angkatan laut China harus sempurna dan tidak boleh menunjukkan kelemahannya pada siapapun.
Namun, baru-baru ini kelemahan Angkatan Laut China terungkap, bahkan membuat presiden Xi Jinping merasa tidak senang.
Menurut 24h.com.vn, pada Kamis (15/10/20) Xi Jinping mengunjungi pangkalan marinir pada 13 Oktober 2020 lalu.
Dalam kunjungannya dia menegaskan bahwa marinir China diperintahkan untuk bersiap jika perang terjadi.
Selain itu, Xi juga menunjukkan ketidakpuasannya dengan pengembangan kekuatan inti dalam misi amfibi dan penangkapan pulau.
Hal itu menunjukkan kelemahan pada PLA China, sehingga Xi mengoreksi dan memperingatkan marinir China yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Xi Jinping juga mengingatkan,bahwa Marinir China harus berusaha untuk mencapai tujuan pembangunan mereka agar sesuai dengan dorongan militer China untuk modernisasi, kata para ahli militer lapor SCMP.
"Marinir membutuhkan arahan khusus, memiliki tujuan pengembangan yang jelas dan fokus pada pembangunan kapasitas," kata Xi kepada para perwiranya.
Menurut pengamat, Xi tidak puas dengan tingkat pertumbuhan PLA, kekuatan inti perang amfibi PLA.
Menurut rencana Beijing, marinir memainkan peran kunci dalam misi "mencabut Taiwan dengan paksa".
PLA juga bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan China di daerah-daerah di luar jangkauan pasukan lain, termasuk pangkalan di Djbouti, Afrika.
"Misi perang amfibi, mengingat Taiwan adalah salah satu dari serangkaian misi baru untuk Marinir China", kata pakar militer Li Jie di Beijing.
"PLA perlu lebih memodernisasi, tidak hanya menambah jumlahnya, tetapi juga meningkatkan peralatan militernya," kata Li.
Korps Marinir adalah satu-satunya angkatan bersenjata yang memperluas pangkalan militernya dalam reformasi militer komprehensif Xi.
Dibandingkan dengan 2017, PLA telah meningkatkan jumlahnya dari 20.000 menjadi 40.000, tetapi belum mencapai target 100.000.
China juga memperluas armada kapal amfibi Tipe 071 dan kapal perang lainnya.
Pengangkut helikopter Type 075 mulai melaut pada bulan Agustus. China berencana membangun kapal amfibi serbu modern Type 076.
Saat ini, aset militer yang dimiliki PLA benar-benar kalah dengan AS, kata Li.
"Baik Type 071 maupun Type 075 tidak dapat menandingi kapal serbu amfibi kelas Wasp milik Marinir AS. AS juga melengkapi Marinir dengan pesawat tempur siluman F-35B, sedangkan China tidak memiliki pendarat dengan pesawat siluman," jelas Li.
Collin Koh, seorang peneliti hubungan internasional di S Rajaratnamm School, di Nanyang Technological University, mengatakan China ingin meningkatkan marinirnya untuk menjadi kekuatan ekspedisi global.
Ini akan menjadi waktu yang lama sampai marinir PLA memiliki kemampuan tempur campuran seperti marinir AS, kata Koh.