Advertorial

China Benar-benar Tak Bisa Santai, Sampai Xi Jinping Turun Tangan Beri Perintah Angkatan Laut China untuk Fokus pada 'Persiapan Perang' untuk Lawan Musuhnya

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Selama ini China berselisih dengan banyak negara.

Mulai dari konflik di Laut China selatan hingga konflik di perbatasan China-India.

Dalam menghadapi setiap konflik, China pun selalu menunjukkan kekuatan militeryang dilengkapi dengan senjata perang yang canggih.

Hal itu untuk menunjukkan bahwa China ingin mendominasi dalam setiap konflik dengan negara mana pun.

Baca Juga: Buktikan Masih Jadi yang Terbaik di Dunia, AS Jumawa Karena Miliki Rudal Hipersonik, Bisa Melesat 6.000 Mil hanya Dalam Hitungan Menit, 'Setara dengan 7,5 Kecepatan Suara'

Bahkan, presidennya sendiri sampai turun tangan untuk memberikan perintah kepada pasukan untuk melakukan latihan perang.

Melansir Express.co.uk, Rabu (14/10/2020), Badan Keamanan Maritim Beijing mengatakan latihan sedang berlangsung di Laut Bohai di Timur Laut negara itu pada malam hari antara pukul 10 malam dan 6 pagi waktu setempat.

Latihan terjadi ketika Presiden Xi Jinping memeriksa Korps Angkatan Laut-Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Chaozhou pada hari Selasa.

Kunjungan itu sebagai bagian dari perjalanan ke Provinsi Guangdong, China Selatan.

Baca Juga: Pamerkan Roket Baru dan Rudal Cepat yang BisaHancurkan Korea Selatan dalam Sekejab Mata, Bos Pentagon Gentar Lihat Program Nuklir Korea Utara, Langsung Beri Laporan Ini ke Donald Trump

Selama kunjungannya, Presiden Xi menekankan Korps Marinir China yang melindungi perairan laut negara itu harus fokus pada "kesiapan perang dan kemampuan tempur serta menjaga kesiapan tingkat tinggi."

Xi juga menekankan kepada pasukan China untuk fokus pada latihan "berorientasi pertempuran" dan "pasukan-ke-pasukan".

Kunjungan Presiden Xi, klaim analis militer, akan mengirimkan sinyal bahwa China akan "mempercepat persiapannya untuk setiap potensi konflik militer" di beberapa area.

Area yang dimaksud termasuk Laut China Selatan dan Taiwan yang disengketakan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari China.

China, yang selama bertahun-tahun terkunci dalam sengketa maritim dengan negara-negara pesisir lainnya di Laut China Selatan, dalam beberapa bulan terakhir mengadakan latihan militer di bagian-bagian jalur perairan strategis yang disengketakan.

Baca Juga: Kisahnya Sampai Didengar Media Asing, Viral Bocah 9 Tahun Asal Aceh Ini Lindungi Ibunya dari Pemerkosa Hingga Berakhir Meninggal Dihajar Pemerkosa

Tapi AS menuduh China berusaha membangun "kerajaan maritim" di daerah itu.

Anggota Dewan Negara Wang Yi, diplomat tinggi pemerintah China, mengatakan Beijing dan anggota ASEAN harus bekerja sama untuk menghilangkan "gangguan eksternal" di Laut China Selatan.

Yi, yang sedang berkunjung ke Malaysia sebagai bagian dari tur singkat Asia Tenggara, tidak menjelaskan lebih lanjut tetapi menekankan pada konferensi pers kemarin: “Menurut pandangan kami, masa depan kawasan harus ditentukan oleh orang-orang di kawasan itu.

“Untuk negara-negara Asia Timur, kami memiliki hak untuk mencapai stabilitas kami sendiri.

"Kami juga memiliki hak untuk mengejar kebijakan luar negeri yang independen."

Namun, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan perselisihan tentang Laut Cina Selatan harus diselesaikan secara damai melalui dialog regional.

Baca Juga: Sudah Berpengalaman di Dunia Hukum Selama 30 Tahun,Hotman ParisSebut Omnibus Law UU Cipta KerjaSangat Menguntungkan Bagi Pekerjadan Kaum Buruh,'Ini Berita Bagus'

Artikel Terkait