Penulis
Intisari-online.com - Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Aceh baru-baru ini hingga mendapat sorotan media luar.
Seorang bocah berusia 9 tahun berusaha melindungi ibunya dari pemerkosa justru berakhir meninggal dunia.
Hal ini diwartakan oleh situs berita asal Vietnam Eva.vn, pada Rabu (14/10/20), dilaporkan kejadian tersebut terjadi pada 6 Oktober lalu di Aceh Timur, Indonesia.
Anak usia 9 tahun tersebut berusaha melindungi ibunya, namun berakhir tewas karena diserang dengan parang sampai mati.
Menurut cerita kisahnya bermula ketika sang anak tersebut sedang tidur.
Kemudian, mendadak ia terbangun pada tengah malam, karena mendengar ada orang asing masuk ke rumahnya.
Pria yang menyelinap masuk tersebut, ternyata adalah seorang pemerkosa, yang berencana melecehkan ibunya.
Kebetulan saat itu ayahnya sedang tidak berada di rumah, anak laki-laki itu bergegas ke kamar tidur ibunya.
Melihat ada orang asing berusaha memperkosa ibunya, bocah 9 tahun itu berteriak, "Berhenti, cepat berhenti."
Sayangnya, kekuatan bocah berusia 9 tahun itu terlalu lemah dibandingkan dengan lelaki dewasa lainnya.
Dia dengan dingin mendorong bocah itu pergi, lalu menyerang bocah itu dengan parang sampai mati.
Pria ini mengambil tubuh bocah itu dan melarikan diri. Kemudian, tubuh bocah itu ditemukan di kanal terdekat pada pagi hari tanggal 8 Oktober.
Pada malam 8 Oktober, polisi setempat menangkap seorang tersangka bernama Samsul, 35 tahun, di sebuah perkebunan kelapa sawit.
Samsul berusaha melawan polisi tetapi ditembak di kaki hingga menyerah, kemudian diborgol dan dibawa pergi.
Inspektur Arief Sukmono Wibowo dari Kepolisian Kota Langsa, Indonesia, mengatakan Samsul sebelumnya mendekam di penjara selama 15 tahun karena pembunuhan dan baru dibebaskan beberapa bulan lalu.
Petugas polisi menambahkan bahwa pemandangan di rumah bocah berusia 9 tahun itu sangat memilukan dan menakutkan.
Tubuh anak laki-laki itu penuh dengan luka dan luka, "Ada luka di lengan, bahu, leher, rahang, dada, jari tangan dan masih banyak lagi", tambah Arief.
Polisi mengatakan bahwa Samsul telah merencanakan penyerangan ini sebelumnya.
Dia bekerja di perkebunan kelapa sawit terdekat, jadi dia pasti akrab dengan pondok bambu korban yang terpencil dan terpencil.
Tersangka mengetahui bahwa suami korban tidak ada di rumah karena sering pergi menangkap udang pada malam hari.
Saat hendak melakukan pemerkosaan, anak korban bangun dan berteriak untuk menyelamatkan ibunya. menggunakan senjata tajam yang dia bawa untuk membunuh anak itu, "kata Inspektur Arief.
Samsul menuduh bahwa setelah membunuh seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, dia terus memperkosa ibunya.
Tetangga yang tinggal di sekitarnya mendengar teriakan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Saat ini, polisi masih terus mengusut masalah tersebut. Wanita yang diperkosa itu dirawat di rumah sakit, sementara keluarganya merawat putranya.
Dengan kejahatan yang tak sangat kecam, dikatakan Samsul kini terancam hukuman mati.