Advertorial

Mengenal Rosti Kentang, Kuliner Khas Swiss yang Disuguhkan Korea Selatan untuk Kim Jong-un Ketika Hubungan Kedua Negara Sedang Mesra-mesranya

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Belakangan ini, ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan meningkat.

Peristiwa yang menandai peningkatan ketegangan tersebut yaitu ketika Korea Utara menghancurkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong pada Juni 2020.

Tindakan negara pimpinan Kim Jong-un itu dipicu oleh aksi para pembelot yang mengirim balon dan propaganda anti-Korea Utara melintasi perbatasan.

Korea Utara pun memperingatkan Korea Selatan untuk mencegah para pembelot melakukan aksinya.

Baca Juga: Korut Dikenal Negara Paling Tertutup di Dunia, Terungkap Penampakan Hotel di Negara Pimpinan Kim Jong-un, Unik dengan Interior Kuno

Mengutip The Indian Express, bagi Pyongyang, masalah tersebut lebih serius daripada yang semula mungkin muncul karena para pengungsi dan aktivis telah terlibat dalam kegiatan itu selama bertahun-tahun.

Saat itu, Kim Yo-jong, saudara perempuan dari pemimpin Korea Utara dan Kim Jong-chul, Wakil Ketua Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa, telah memilih masalah ini menurut media pemerintah.

Mengisyaratkan bahwa hubungan antara kedua negara akan memburuk, jika Seoul tidak mengambil tindakan apapun.

Ternyata pernyataan tersebut tidak main-main, karena hanya beberapa hari kemudian setelah peringatan tersebut, Korea Utara meledakkan Kantor Penghubung Antar-Korea di Kaesong yang sejak Januari sudah kosong.

Baca Juga: Coba Gosokkan Bawang Merah ke Punggung Tangan atau Bakar Bawang Merah Lalu Lakukan Ini, Lihat Hasilnya yang Tak Pernah Anda Duga!

Sementara baru-baru ini, Korea Utara dan Korea Selatan kembali menjadi perhatian dunia, ketika dikabarkan pejabat departemen perikanan Korsel tewas ditembak tentara Korut di perbatasan.

Hal itu juga memicu kemarahan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Sementara Kim Jong-un mengejutkan publik dengan permintaan maafnya atas insiden tersebut.

Selain itu, ketika berpidato dalam perayaan 75 tahun Partai Buruh pada 10 Oktober, Kim Jong-un pun mengatakan bahwa dia berharap Korea Utara dan Selatan dapat "berpegangan tangan" dalam waktu dekat, juga mendoakan Korsel segera pulih dari Covid-19.

Baca Juga: Kaya Raya dan Dikenal Punya Banyak Selir, Ternyata Inilah Satu-satunya Wanita Kesayangan Raja Thailand Vajiralongkorn, Sempat Jadi Simpanan Sebelum Jadi Permaisuri

Merupakan negara tetangga sekaligus musuh, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan kerap 'naik turun'.

Tahun 2018 merupakan salah satu masa ketika hubungan Korea Utara dan Korea Selatan sedang 'mesra-mesranya'

April 2018 Deklarasi Panmunjeom ditandatangani kedua belah pihak dan setuju untuk komunikasi yang lebih dekat untuk mencegah bentrokan militer di sepanjang DMZ, untuk itu dibangun kantor penghubung antar- Korea.

Kilas balik pada tahun 2018 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antar-Korea digelar pada 27 April 2018, selain kesepakatan kedua negara, ada hal yang menarik dari pertemuan tersebut, yaitu bagaimana Korsel menjamu Kim Jong-un.

Baca Juga: Berhasil Kadali PLA Navy China, Armada US Navy yang Bisa Serbu BeijingSewaktu-waktuIni Sukses Menyusup ke Daerah Rawan Ini, Militer China Panik Bukan Main

Pertemuan tersebut dihadiri Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Layaknya acara-acara kenegaraan lainnya, jamuan resmi tidak lepas dari pertemuan tersebut. Ada 10 hidangan istimewa yang disajikan.

Melansir Swissinfo.ch (24/4/2018), Hidangan kentang goreng Swiss rösti menjadi salah satu menu makan malam di pertemuan antar-Korea tersbeut.

Dikatakan bahwa saat itu merupakan pertama kalinya Korea Selatan mengakui hubungan masa kecil Kim dengan Swiss.

Baca Juga: AlamiBatuk HebatWalau Coba Ditutupi Pemerintah China, Rekaman Presiden Xi Jinping Batuk Jadi Viral, Langsung Dapat Reaksi Begini dari Taiwan dan Hong Kong

Eksekutif Korea Selatan Blue House, yang akan menjadi tuan rumah makan malam, mengatakan hidangan Swiss yang populer dipilih sebagai penghormatan terhadap masa kecil Kim yang dihabiskan di negara itu, menurut kantor pers Reuters.

Pemimpin Korea Utara tiba di Swiss pada usia 12 tahun pada tahun 1996 untuk menghadiri sekolah internasional di ibu kota Swiss, Bern.

Hal tersebut tidak pernah dikonfirmasi oleh Korea Utara, yang merupakan negara rahasia.

Namun pada 2016, bibi Kim mengonfirmasi kepada Washington Post dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa dia pernah tinggal bersamanya di Bern.

Baca Juga: Covid Hari Ini 16 Oktober 2020: Rekor! 5.810 Pasien Telah Dinyatakan Sembuh, Tapi 136 Dokter yang Jadi Garda Terdepan Telah Gugur

Sementara mengutip bbc.com, disajikan hidangan kentang Swiss pada jamuan makan malam bersama Korea Selatan, sebagai upaya untuk mengingatkannya pada sekolah.

Menyimpan kenangan Kim Jong-un semasa kecil di Swiss, seperti apa kuliner khas Swiss yang dikenal sebagai rosti kentang Swiss tersebut?

Mengutip Kompas.com, Rosti khas Swiss adalah hidangan yang terbuat dari kentang.

Bentuknya lebar dan besar seperti pancake .

Baca Juga: Kabar Baik Buat Penyuka Kopi, Nyatanya Belum Banyak yang Tahu Manfaat Minum Es Kopi Hitam Polos Tanpa Gula Ini, Mau Coba?

“Rosti Swiss dibuat dari bahan kentang yang diparut, lalu ada yang memucat terlebih dahulu, ada juga yang langsung dipanggang menggunakan panci panas,” kata Chef Sambas Herman, yang pernah mengenyam pendidikan di Swiss.

Dengan latar belakang Chef Sambas di dunia kuliner Perancis dan Indonesia, ia sudah malang melintang di dunia makanan dan minuman selama hampir 20 tahun, kebanyakan bukan di Indonesia.

Dia menambahkan bahwa kentang panggang ini juga menggunakan bawang bombay dan peterseli.

Ada juga yang suka rosti sederhana yang hanya dibumbui garam dan lada.

Baca Juga: Perhatian Buat Penderita Diabetes, Ini 5 Alasan Jitu Kenapa Penyandang Diabetes Disarankan Minum Teh, Begini Penjelasannya!

Tekstur rosti tidak selembut perkedel dan lebih seperti hash brown.

Rosti biasa disantap dengan telur dan sosis. Biasa disantap pada pagi hari, untuk sarapan, kata Sambas.

Menurut Sambas, rosti memang merupakan hidangan tradisional khas Swiss. Swiss menjadikan rosti sebagai salah satu kuliner nasional.

Rosti awalnya merupakan hidangan tradisional yang biasa disantap para petani di Bern. Akan tetapi, rosti menjadi populer di negara-negara yang berbatasan dengan Pegunungan Alpen seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Jangan Salah, Nyatanya Tempe yang Dibungkus Pisang Malahan Simpan Bahaya Seperti Ini Untuk Tubuh, Wah Kok Bisa? Begini Penjelasannya!

Selain rosti kentang Swiss, hidangan simbolis lainnya dalam pertemuan tersebut adalah mie dingin gaya Pyongyang, atau naengmyeon, disajikan dalam kaldu daging dingin.

Mie tersebut adalah hidangan khas restoran Korea Utara Okryu Gwan, yang juga memiliki cabang di Tiongkok. Ini tidak semua tentang Kim, dikutip Swissinfo.ch.

Kemudian di menu ada pula Baked John Dory yang dibuat dengan ikan laut datar sebagai penghormatan untuk masa muda Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan.

Alkohol juga disajikan dalam pertemuan Korea Utara dan Korea Selatan saat itu.

Baca Juga: 24 Tahun Hilang, Tak Tahunya Elisabeth Fritzl Disekap Ayahnya di Ruang Bawah Tanah Rumahnya, Kerap Diperkosa Sang Ayahnya hingga Lahirkan 7 Anak

Pertemuan puncak Kim Jong-un dan Moon Jae-in di tahun 2018 terjadi pada 18 September 2018 di Pyongyang.

Ditandatangani Deklarasi Bersama Pyongyang. Beberapa masalah lama antara kedua negara dibahas dalam perjanjian ini.

Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan Deklarasi Panmunjeom.

Selain itu, kerja sama ekonomi juga menjadi bagian dari agenda, dikutipIndian Express.

Baca Juga: AS Pamer Rudal Hipersonik Pertamanya, Bisa Melesat hingga 9.600 Km per Jam, Tapi Sayangnya Belum Bisa Kalahkan Milik Rusia

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait