Sebelumnya, negara bekas jajahan Portugis dan wilayah Indonesia ini menggunakan Rupiah Indonesia sebagai mata uang resmi mereka.
UNTAET mengatakan langkah tersebut telah diadopsi oleh 15 anggota Dewan Konsultasi Nasional (NCC), yang mencakup tujuh perwakilan dari koalisi nasionalis Timor Leste, Dewan Perlawanan Nasional Timor Leste (CNRT).
Pengumuman tersebut diikuti dengan konferensi pers bersama para pejabat dari PBB dan CNRT.
Seorang tokoh senior CNRT, Joao Carrascalao, presiden Uni Demokratik Timor (UDT), sangat ingin menghilangkan kesan tentang kurangnya kedaulatan ekonomi.
"Itu adalah keputusan bulat oleh PBB dan CNRT," katanya.
Mereka juga mengakui bahwa keputusan itu dibuat tanpa "tekanan apa pun" dari PBB atau Dana Moneter Internasional.
Walau begitu dia mengakui bahwa memilih Dollar Amerika sebagai mata uang mereka berarti mereka harus "sekuat" Amerika Serikat.
Dan tentu ini akan "lebih sulit" dilakukan di amsa depan.
Luis Valdivieso, kepala kantor IMF di Dili, mengatakan penggunaan Dollar Amerika dapat menghindari potensi masalah yang terkait dengan Escudo Portugis (kini Portugal), mata uang yang sebelumnya disukai oleh banyak pemimpin CNRT.
Apalagi nantinya ada penyerapan Escudo ke dalam Euro, mata uang Uni Eropa.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR