Advertorial

Dianggap Lebih Lemah Karena Belum Punya Sekutu, Militer Armenia Justru Berhasil Tembak Jatuh Pesawat Tempur Azerbaijan, 'Semua Unit Militer Armenia Telah Disiagakan Penuh'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Bentrokan antara Armenia danAzerbaijan semakin tak terkendali.

Hampir satu minggu berperang, kedua negara pecahan Uni Soviet itu saling serang dan jatuhkan pesawat tempur masing-masing.

Seperti yang dilaporkan TASS, Russian News Agency, pada Sabtu (3/10/2020).

Di manaKementerian Pertahanan Armenia mengungkapkan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat tempurAzerbaijan di Karabakh.

Baca Juga: Mars dan Bulan 'Bertemu', Hujan Meteor, hingga Blue Moon, SederetKeajaiban Benda Langit yang Akan Terjadi pada bulan Oktober 2020 Ini, Jangan Terlewat!

Dalam operasi militer di sepanjang garis kontak di Nagorno-Karabakh yang berlanjut hingga Jumat pagi, dengan sistem anti pesawat Armenia menjatuhkan pesawat dan drone milik Angkatan Udara Azerbaijan

Hal itu disampaikan oleh Shushan Stepanyan, juru bicara layanan pers Kementerian Pertahanan Armenia menulis di akun Facebook-nya.

"Sekitar pukul 07:55, unit pertahanan udara pasukan Armenia menembak jatuh satu pesawat musuh dan satu drone ke arah timur laut Artsakh."

"Pertempuran berlanjut di sepanjang perbatasan Artsakh."

Baca Juga: Saham Anjlok hingga HargaMinyak Mentah Jatuh, Banyak Dampak Buruk Bermunculan Pasca Trump Terjangkit Covid-19, Amerika Bisa Sampai pada 'Titik Kritis'

"Upaya musuh untuk menerobos pertahanan kita pasukan di bagian terpisah gagal," tulis Shushan Stepanyan.

Selain menembak jatuh pesawat tempur musuh, Angkatan bersenjata Armenia telah disiagakan dalam pertempuran penuh.

Begitulah penjelasan dari Kementerian Pertahanan Armenia pada hari Jumat (2/10/2020) kemarin.

"Dalam konteks darurat militer, semua unit militer Armenia telah disiagakan penuh."

"Unit militer telah membuka fasilitas untuk akomodasi personel dan peralatan militer."

"Sementara unit sedang dibangun dengan kekuatan penuh."

"Semua pasukan telah melakukan pertahanan."

"Lalu pasukan cadangan direkrut untuk bekerjasama dengan badan-badan pemerintahan sendiri lokal dan serikat sukarela Yerkrala," ungka Kementerian Pertahanan Armenia.

Diketahui Bentrokan baru antara Azerbaijan dan Armenia meletus pada 27 September, dengan pertempuran sengit berkecamuk di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

Daerah itu mengalami maraknya kekerasan pada musim panas 2014, April 2016, dan Juli lalu.

Baca Juga: 'Pesawat Kiamat' Terbang di Atas Langit Washington PascaTrump Terinfeksi Covid-19,Seolah Beri Peringatan pada Musuh-musuh Amerika, 'Komando Nuklir ASTetap Aktif, Bahkan Jika Presiden Sakit'

Azerbaijan dan Armenia telah memberlakukan darurat militer dan melancarkan upaya mobilisasi.

Kedua pihak yang terlibat konflik telah melaporkan korban, di antaranya adalah warga sipil.

Mengenai wilayah dataran tinggi Nagorno-Karabakh, wilayah yang jadi sengketa antaraArmenia dan Azerbaijan ini sebenarnya pernah menjadi bagian Azerbaijan sebelum pecahnya Uni Soviet.

Tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia.

Lalu pada Februari 1988, Otonomi Nagorno-Karabakh Region mengumumkan penarikan diri dari Republik Sosialis Soviet Azerbaijan.

Hanya saja, pada tahun 1992-1994, ketegangan memuncak dan meledak menjadi tindakan militer skala besar untuk menguasai daerah tersebut.

Alhasil,Azerbaijan kehilangan kendali atas Nagorno-Karabakh dan tujuh distrik tetangga.

Baca Juga: Menghilang Selama 2 Bulan dan Disebut Telah 'Disingkirkan' Karena Berbahaya Bagi Kim Jong-un,NyatanyaKim Yo Jong Muncul Kembali di Depan Umum, Bahkan Temani Sang Kakak Berjalan-jalan

Artikel Terkait