Advertorial
Intisari-Online.com –Dibangun di bagian terpencil Gurun Gobi yang gersang dan tandus, situs senilai 61 juta dolar AS (Rp926 miliar) ini mensimulasikan bagaimana manusia akan hidup di permurmakaan Planet Mars.
Pangkalan itu dibuat sebagai bagian dari “C Space Plan," sebuah proyek pendidikan luar angkasa untuk remaja China.
Pemerintah berharap dapat menyiapkan generasi astronot untuk negaranya.
Pangkalan ini sebagai objek wisata sekaligus fasilitas untuk beberapa eksperimen penelitian kecil di Mars.
Baca Juga :Siapakah Alyssa Carson, Gadis 17 Tahun yang Akan Jadi Orang Pertama Tinggal di Mars?
Pada 2018 lalu, menurut CGTN seperti dikutip dari Nextshark, fasilitas ini adalah basis pengalaman wisata dan budaya pertama China untuk pendidikan luar angkasa, pariwisata bertema Mars, penelitian ilmiah, dan pengambilan gambar film.
Pangkalan ini dilaporkan terletak sekitar 25 mil (40 kilometer) di luar kota Jincheng, tempat yang dinilai ideal untuk simulasi Mars.
Tanah di tempat ini berwarna merah dan berbatu yang khas, mirip dengan kondisi permukaan Planet Mars.
Di dalamnya, terdapat kamp eksplorasi ruang angkasa yang memungkinkan masyarakat umum untuk merasakan pengalaman seperti berada di Planet Mars.
Baca Juga :Daftar 6 Planet yang Dianggap Mirip dengan Bumi dan Layak Huni
“Pangkalan ini memiliki beberapa bagian."
"Ini dapat memberitahu kita bagaimana bertahan hidup di lingkungan yang parah ketika kita tiba di Mars,” kata juru bicara pangkalan, Tian Rusen, dikutip dari Nextshark.
Ia menambahkan, pengunjung akan mendapat jawaban atas pertanyaan seperti di mana bisa tinggal, dan di mana bisa melakukan eksperimen ilmiah.
Di dalamnya, ada 9 kabin yang mencakup tempat tinggal, ruang airlock dan pusat kendali misi.
Modul yang dapat digunakan suatu hari nanti untuk masyarakat China tinggal di Mars.
Baca Juga :Sebuah Kota di China Berniat Ciptakan 'Bulan' Untuk Ganti Lampu Jalanan Kota, Bisakah?
Ada juga area di mana para pengunjung dapat mengalami perjalanan di "permukaan Mars" sambil mengenakan pakaian luar angkasa.
“Pangkalan ini memberikan remaja kesempatan untuk mengalami seperti apa rasanya tinggal di Mars dan belajar bagaimana teknologi memimpin masyarakat maju,” kata Tian.
Dalam peluncurannya, pihak pengelola mengizinkan media untuk melihat isi di dalamnya.
Sebelumnya, para pejabat Beijing juga telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan penyelidikan tak berawak ke planet merah pada tahun 2020.
Dikatakan pada 2017 lalu, misi ini bertujuan untuk membuka jalan bagi pemukiman manusia di planet merah itu.
Baca Juga :'Baru' Berusia 40 Tahun, Wanita Ini Sudah Lahirkan 44 Anak, Termasuk Bayi Kembar 5