Baca Juga: Cukup Pakai Bumbu Dapur Ini, Dapatkan Kulit Wajah yang Kenyal dan Glowing, Begini Cara Pakainya
Namun, ia tetap tak membenarkan saat Australia mengungkapkan keprihatinannya atas Timor Leste.
"Tapi menggelikan untuk mengatakan kami prihatin dengan kemakmuran Timor-Leste jika kami berkomitmen untuk mengorek dari brankasnya lebih banyak uang daripada yang kami berikan dalam bantuan luar negeri," katanya.
"Untuk mengatakan kami mendukung stabilitasnya ketika kami mengikis kemampuan ekonomi yang rapuh," sambungnya.
Ia mengungkapkan bahwa setelah negosiasi dasar laut tahun 1960-an dengan Indonesia terbukti menguntungkan, Australia menutup mata ketika Indonesia menginvasi Timor-Leste yang baru merdeka, dan membunuh ratusan ribu warganya.
Sementara itu, sejak kemerdekaan Timor-Leste, negaranya telah menandatangani serangkaian perjanjian Laut Timor dengan asumsi bahwa Australia memiliki klaim yang jauh lebih besar atas kekayaannya daripada yang dikatakan standar internasional yang berlaku.
"Kami telah memata-matai pemerintah Timor dan menuntut mereka yang telah mengatakan yang sebenarnya," katanya.
Penandatanganan perjanjian New York 2018, mungkin disangka sebagai akhir cerita, namun benarkah demikian?
Menurut Sophie, sampai Australia melonggarkan hambatan ekonomi dari perjanjian batas maritim yang tidak diratifikasi dan jutaan yang masih mengalir ke selatan (Australia), Timor-Leste tetap terbelenggu, dan artinya kewajiban moral negaranya untuk melakukan hal yang benar sebagai tetangga tetap diabaikan.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR