Di negara ini Arafat masih saja diburu Israel dan beberapa kali lolos dari usaha pembunuhan.
Sepeninggal PLO, di Libanon tetap saja muncul kelompok-kelompok pejuang melawan pendudukan Israel.
Salah satu kelompok yang kemudian menjadi besar dan populer adalah Hizbullah.
Perjuangan PLO dan Arafat yang bermarkas di Tunisia terus berlanjut.
Akan tetapi pada kurun 1990-2004 Arafat lebih menyukai perjuangan secara damai sehingga pada tahun 1994 ia mendapat penghargaan hadiah Nobel.
Pada tahun itu juga Arafat yang telah jadi tokoh internasional kembali ke Palestina.
Dua tahun kemudian, Arafat menjabat sebagai presiden Palestine Authority.
Program Arafat adalah terus mengupayakan misi perdamaian Palestina dengan melibatkan AS dan Israel.
Namun perjuangan Arafat akhirnya berakhir pada 3 November 2004, ia wafat karena sakit.
Arafat dimakamkan di markas besarnya Muqatta, Ramallah, Tepi Barat. (Ade Sulaeman)
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR