Namun, diyakini bukan dengan rudal nuklir andalannya Korea yang akan 'menyamakan kedudukan' dengan AS, melainkan dengan senjata 'tak kasat mata' ini.
Melansir Express.co.uk (14/9/2020), dalam laporan Vox 2018-nya, jurnalis dan koresponden perang Yochi Dreazen, mencatat bagaimana Kim mungkin menggunakan sumber daya negaranya untuk menargetkan AS dengan cara yang berbeda untuk agresi nuklir.
Ia mencontohkan sejumlah bahan kimia, seperti VX, sarin, cacar, demam kuning, antraks, demam berdarah, bahkan wabah, yang dimiliki negara ini.
Mr Dreazen menulis bahwa "pandangan konsensus adalah bahwa Kim akan mencoba untuk menyamakan kedudukan dengan menggunakan gudang senjata kimia yang luas , yang diyakini menjadi yang terbesar dan paling maju secara teknologi di dunia".
Dengan begitu banyak kota padat penduduk untuk dijadikan sasaran di dekat luar negeri, Korea Utara dapat menggunakan agen saraf untuk membunuh secara massal.
Korban tewas manusia dari serangan semacam itu akan sangat besar. Sejarawan militer Reid Kirby memperkirakan pada 2017 bahwa serangan sarin berkelanjutan dapat membunuh hingga 2,5 juta orang di Seoul saja, dan melukai hampir 7 juta lainnya.
Mr Dreazen menjelaskan bahwa: "Pria, wanita, dan anak-anak akan sangat tersedak sampai mati di jalan-jalan salah satu kota terkaya dan paling hidup di dunia.
"Ini akan menjadi pembunuhan massal dalam skala yang jarang terlihat dalam sejarah manusia," katanya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR