Pihaknya mengkhawatirkan jika hal itu tak dilakukan maka jumlah kasus infeksi akan berlipat ganda dalam dua buan ke depan.
Dicky kembali mengingatkan bahwa untuk melandaikan kurva dan yang menurutnya menjadi prioritas saat ini adalah pelaksananan testing, tracing, isolasi secara intensif, masif dan agresif.
"Keberhasilan mengatasi pandemi tetap bergantung pada strategi tes, lacak, isolasi dan perubahan perilaku."
"Obat dan vaksin tidak serta merta menyelesaikan pandemi," ungkap dia.
Jumlah tes masih kecil
Salah satu kelemahan Indonesia pada pandemi Covid-19 ini adalah rendahnya tes.
Dibanding negara lain, Indonesia masih kurang banyak melakukan tes. Entah pada mereka yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 atau tidak.
Lihat India.
Walau saat ini jumlah kasus mereka sangat tinggi, namun itu dikarenakan jumlah tes yang diperbanyak.
Sama halnya yang dilakukan di Spanyol dan Korea Selatan.
Mereka melakukan tes sebanyak-banyaknya agar bisa melacak pasien-pasien positif.
(Nur Rohmi Aida)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Corona Tembus 200.000, Ini Saran Epidemiolog untuk Pemerintah RI")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR