Advertorial
Intisari-Online.com - Malam hari biasanya menjadi waktu favorit orang-orang untuk bersantai memegang ponsel mereka.
Orang-orang lebih leluasa memainkan smartphone di malam hari dibanding pagi atau siang hari yang sudah banyak diisi dengan berbagai aktivitas dan pekerjaan.
Entah memainkan media sosial atau mengobrol dengan orang-orang terdekat, baik laki-laki maupun perempuan akan asyik dengan ponselnya di malam hari.
Namun, hati-hati bagi para pria yang sering melakukan rutinitas tersebut.
Baca Juga: Beredar Mitos Sperma Bisa Haluskan Kulit Wajah, Hati-hati! Ternyata Justru Menyimpan Bahaya Ini
Meski malam hari terasa tepat untuk mencurahkan perhatian pada ponsel, ternyata hal ini dapat menimbulkan bahaya.
Melansir Daily Mail (29/8/2020), para ilmuwan menemukan paparan yang lebih besar pada perangkat pemancar cahaya di malam hari dan setelah waktu tidur dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk.
Maka, pria harus berpikir dua kali sebelum meraih ponsel mereka di malam hari.
Pemimpin studi Dr Amit Green, dari Sleep and Fatigue Institute di Assuta Medical Center di Tel Aviv, Israel, mengatakan: 'Penggunaan smartphone dan tablet di malam hari dan setelah waktu tidur berkorelasi dengan penurunan kualitas sperma'.
Baca Juga: Nekat Tak Pakai Masker, Pengantin Pria Disuruh Push Up di Pelaminannya Sendiri
Selain itu, penggunaan smartphone di malam hari, penggunaan tablet setelah waktu tidur dan penggunaan televisi di malam hari juga berkorelasi dengan penurunan konsentrasi sperma.
Penelitian ini merupakan studi pertama yang melaporkan jenis korelasi antara kualitas sperma dan waktu paparan cahaya panjang gelombang pendek yang dipancarkan dari media digital.
Media digital yang dimaksud terutama smartphone dan tablet, pada malam hari dan setelah waktu tidur. '
Para peneliti memperoleh sampel air mani dari 116 pria berusia antara 21 dan 59 tahun yang sedang menjalani evaluasi kesuburan.
Para partisipan mengisi kuesioner tentang kebiasaan tidur mereka dan penggunaan perangkat elektronik.
Studi ini juga menemukan hubungan antara durasi tidur yang lebih lama dan jumlah sperma yang lebih tinggi dan motilitas progresif yang lebih besar.
Sebaliknya, rasa kantuk yang lebih besar dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih buruk.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Sleep.
Cara lepas dari kecanduan ponsel
Kebiasaan tak bisa lepas dari ponsel atau smartphone kini menimpa banyak orang.
Bahkan, terus-menerus menggunakan ponsel seolah sudah menjadi hal biasa.
Namun, bahaya mengintai di balik kebiasaan tersebut, seperti yang ditunjukkan penelitian di atas.
Lalu, bagamana cara lepas dari kecanduan ponsel?
Mengutip Kompas.com (23/1/2018), menurut Catherine Price, seorang penulis buku How to Break Up With Your Phone: The 30-Day Plan to Take Back Your Life, ada beberapa cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk agar kita lebih bijak dalam menggunakan gawai.
Hal pertama yang disarankan Price adalah menetapkan batasan dan menjadi lebih sadar seberapa sering kita menggunakan smartphone ini.
Dia juga menyarankan agar kita mengunduh aplikasi yang dapat memantau kapan dan berapa lama waktu yang kita habiskan untuk ponsel.
Dengan cara seperti ini, kita akan lebih mneyadari hal-hal yang memicu penggunaan ponsel dan, sebagai hasilnya, kita mampu mengurangi intensitas kita dalam menggunakan ponsel.
Selain itu, ada baiknya kita juga menetapkan periode hari di mana kita bebas dari ponsel kesayangan kita.
Kita juga bisa mematikan ponsel kita hanya dalam 30 menit, atau membiarkannya di rumah saat kita jalan-jalan.
Langkah kecil ini dapat membantu kita untuk melakukan 'detoks' dari kecanduan gawai selama 24 jam penuh.
Cara lain untuk mengatasi hal ini adalah dengan menentukan ruang spesifik di mana kita dilarang membawa ponsel.
Salah satu area yang paling mudah dan paling efektif untuk melakukan hal ini adalah kamar tidur.
Langkah sederhana seperti ini mampu membuat kita mengontrol diri sendiri dalam penggunaan ponsel.
Jadi, jika kamu biasa menggunakan ponselmu sebagai alarm agar kamu bisa bangun di pagi hari, sebaiknya kamu menggantinya dengan jam weker.
Lalu, hal terbesar yang membuat kita selalu ingin memeriksa ponsel adalah media sosial.
Untuk mengatasi masalah ini, kita harus mematikan pemberitahuan di ponsel kita atau merancang setting ponsel dalam mode diam atau pesawat terbang.
Tidak mau merasakan bahaya kecanduan bermain ponsel kan?
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari