Tetapi juga isu politik di tengah pencarian pemerintahan baru.
Macron disebut berkunjung ke Beirut dua hari setelah ledakan dahsyat mengguncang bagian pelabuhan, membunuh 191 orang dan melukai ribuan lainnya.
Pada 9 Agustus, dia mengetuai konferensi video berisi para pemimpin dunia yang menjanjikan bantuan 250 juta euro (Rp 4,3 triliun) untuk Lebanon.
Le Drian menerangkan, negara itu kini berada di ujung jurang.
Baca Juga: Manfaat Kesehatan Mengejutkan Daun Salam, Termasuk Cegah Kanker
"Pemerintahan baru harus segera dibentuk. Ada kondisi darurat kemanusiaan dan kesehatan di sana," jelasnya.
Dampak dari ledakan yang disebabkan amonium nitrat tersebut, Perdana Menteri Hassan Diab beserta jajaran kabinetnya mengundurkan diri.
Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri Perancis: Lebanon "Berisiko Menghilang""
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR