Ketepatan respon menciptakan kesan di beberapa kalangan bahwa Cina mencari pijakan di Lebanon.
Padahal negara itu telah lama dipandang sebagai taman bermain politik bagi kekuatan utama dan semacam pintu gerbang Timur Tengah ke Barat.
Sebuah seruan terdengar oleh Kepala Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada November 2019, dan diulang beberapa minggu lalu.
Dia meminta Cina yang berupaya menyelamatkan Lebanon secara finansial dan ekonomi untuk segera hengkang dari negaranya.
Baca Juga: Obat Penurun Panas untuk Orang Dewasa, Jangan Lupa Minum Banyak Cairan
Apalagi, banyak orang mulai bertanya-tanya apakah politisi Lebanon menyejajarkan negara mereka terlalu dekat dengan kekuatan Asia itu.
Bahkan standar bencana yang melanda pada abad 20, Lebanon tidak pernah lebih rentan daripada sekarang di tengah krisis virus Corona.
Ekonomi diproyeksikan turun 12 persen tahun ini, sementara setengah dari anggaran pemerintah digunakan untuk membayar beban utang, mencapai 170 persen dari PDB.
Sebagian besar penduduk Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan diyakini terus bertambah hingga 75 persen dibandingkan sebelum pandemi 50 persen.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR