Intisari-Online.com - Kamis (13/8), Presiden AS Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA)dan Israel sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik penuh sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat, yang diharapkan Palestina menjadi wilayah negara masa depan mereka.
UEA menyebut keputusan kontroversialnya sebagai cara untuk mendorong upaya perdamaian dan menghapus rencana aneksasi Israel atas bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan cepat menyangkal, dengan menegaskan bahwa jeda pencaplokan itu hanya "sementara."
Menyusul perjanjian tersebut, Israel dan UEA meresmikan layanan telepon antara kedua negara, menyusul kesepakatan untuk menormalkan hubungan pekan lalu.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah bahwa negara itu memberikan persetujuan untuk potensi penjualan jet tempur siluman F-35 Amerika ke Uni Emirat Arab sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi bersejarah yang diumumkan oleh kedua negara minggu lalu.
Melansir Newsweek, Selasa (18/8/2020), normalisasi hubungan antara Israel dan UEA akan memungkinkan kerja sama politik, ekonomi, dan teknologi yang lebih besar antara kedua negara Timur Tengah tersebut, juga akan memenangkan dukungan UEA dengan pemerintahan Presiden Donald Trump, yang memfasilitasi kesepakatan tersebut.
Ada juga spekulasi bahwa kesepakatan itu akan memungkinkan UEA untuk membeli peralatan militer AS yang sebelumnya ditahan untuk melindungi keunggulan militer Israel atas musuh regional potensial.
Israel adalah satu-satunya negara Timur Tengah yang dipersenjatai dengan F-35, jet tempur generasi kelima Amerika yang disebut-sebut sebagai yang paling canggih di dunia.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR