Rupanya memang ada konsekuensi besar melepaskan para tahanan militan Taliban ini.
Bagi para milisi Taliban yang membangkang keputusan petingginya terkait rencana perdamaian dengan Pemerintah Afghanistan, ISIS membuka pintu lebar bagi mereka untuk masuk ke dalam kelompok teroris tersebut.
Sebelumnya, seorang komandan senior ISIS yang memperkenalkan dirinya sebagai Abdullah mengatakan, rekan-rekannya berada di tempat-tempat rahasia di Kabul dan Jalalabad.
Dia menyerukan kepada anggota Taliban yang tidak ingin berdamai dengan pemerintah Afghanistan untuk bergabng dengan ISIS sebagaimana dilansir dari Afghanistan Times, Senin (3/8/2020).
“Kami telah mengubah operasi kami karena sulit berada di tempat-tempat di mana pasukan AS menargetkan kami.
"Kami sekarang mencoba melakukan serangan gerilya di dalam kota-kota besar,” kata Abdullah sebagaimana dikutip dari Stars and Stripes.
Akhir Juli lalu, Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB) memperingatkan bahwa kelompok teroris tersebut mampu melakukan serangan di kota-kota besar.
PBB juga melaporkan bahwa ISIS tengah berencana merekrut anggota Taliban yang tidak puas dengan perjanjian damai dengan Amerika Serikat (AS).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR