Advertorial
Terutama Para Suami Harus Paham, Ini Bahaya Berhubungan Badan Usai Melahirkan, Bagaimana Agar Aman setelah Masa Nifas?
Intisari-Online.com - Kekesalan suami karena ditolak istri berhubungan badan usai melahirkan bisa saja terjadi.
Bahkan, parahnya jika kemarahan tersebut tidak terkendali, maka dapat menyebabkan tragedi, seperti yang terjadi di Way Kanan, Lampung baru-baru ini.
Seorang suami berinisial KW (20), tega memukuli bayinya yang masih berusia 40 hari hingga tewas usai ditolak istrinya saat minta berhubungan badan.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu (9/8/2020).
Padahal, berhubungan badan setelah melahirkan memang harus hati-hati, bahkan bisa berbahaya.
Kenapa hubungan intim pasca melahirkan harus hati-hati dan perlu penantian panjang? Sebab persalinan adalah proses yang traumatik.
Proses melahirkan melibatkan perubahan hormonal dalam tubuh wanita, hal ini menyebabkan vagina lebih kering dalam tiga bulan pertama masa nifas, sehingga kalaupun memaksakan diri melakukan hubungan seks/intim, proses penetrasi akan lebih sulit.
Bahayanya, jika dalam masa nifas sudah melakukan hubungan seks, dikhawatirkan terjadi infeksi, terutama pada wanita yang masih mengalami perdarahan pasca melahirkan.
Kenapa? Selama masa nifas, seorang wanita mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim dan vagina.
Cairan ini mempunyai reaksi bassa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari kondisi asam yang ada pada vagina normal.
Apabila wanita tersebut melakukan hubungan intim pada masa nifas maka resiko munculnya infeksi semakin besar.
Selain itu, jika dalam proses melahirkan wanita mengalami episiotomi atau robekan, mungkin ada ketidaknyamanan selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah jahitan tersebut sembuh.
Baca Juga: Waspada Air Mineral Galon Sekali Pakai, Kontradiksi dengan Kebijakan Pemerintah
Jika dipaksakan melakukan hubungan seks, tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Hal lainnya yang musti kedua belah pihak pahami, stres emosional juga mempengarahi ketidaknyamanan jika memaksakan diri melakukan hubungan seks saat masa nifas.
Apalagi kita tahu, di masa nifas hingga 3 bulan kedepan, sering kali wanita minim kepercayaan dirinya, juga dia masih fokus memberikan perhatian dan tenaga pada si buah hati, sehingga menimbulkan kelelahan yang amat sangat.
Hubungan intim pun menjadi tidak nyaman dilakukan.
Baca Juga: Mengenal Kondisi Star Syndrome, Merajalela di Era Media Sosial
LAKUKAN HUBUNGAN SEKS DENGAN HATI-HATI
Setelah lewat masa nifas, atau sudah tiga bulan paska melahirkan, hubungan seks harus dimulai dengan hati-hati.
Bagaimana supaya hubungan seks ini menjadi oke kembali, berikut tipnya:
1. Keringnya organ intim wanita bisa saja terjadi, ini masih bisa dimaklumi. Mengatasinya pemberian lubrikan khusus diperkenankan. Penting, tahan dulu keinginan untuk berhubungan seks dengan posisi yang disukai. Karena diposisi yang paling baik di aksi perdana usai melahirkan adalah woman on top, yaitu posisi dimana istri dapat mengontrol laju dan dalamnya penetrasi saat berhubungan intim.
2. Lelah/capek adalah masalah terbesar kedua wanita usai melahirkan, coba melakukan hubungan seks siang hari dimana bayi lebih banyak tidur, dan saat itu biasanya waktu suami dan istri tidak terlalu capai, sehingga bisa lebih menikmati hubungan seks.
Baca Juga: Wanita Semakin Berumur, Semakin Menomorduakan Kepuasan Seksual, Lalu Apa Nomor Satunya?
3. Latihan kegel penting dilakukan wanita, untuk memperkuat otot dasar panggul ini akan segera mengembalikan kekencangan otot-otot di vagina usai melahirkan.
4. Tiap hari, cukupi kebutuhan nutrisi ibu sesuai anjuran dokter. Hal ini penting untuk vitalitas juga untuk ASI.
5. Usai melahirkan, Manjakan diri di spa, untuk merawat diri, hal ini kerap kali ampuh mengubah pandangan negatif karena runtuhnya kepercayaan diri, seperti merasa tak seksi lagi, menjadi gemuk, hingga menganggap dirinya tak lagi menarik di depan suami.
6. Saat berhubungan seks, penting melakukan foreplay sebelum penetrasi. Bahkan secara psikologis wanita usai melahirkan memerlukan pemanasan yang lebih panjang untuk hubungan seks yang saling memuaskan.
7. Suami sebaiknya mampu memahami secara emosional kebutuhan istri setelah melahirkan. Misalnya mendampingi istri pada saat menyusui atau mengurus bayinya, mau bangun tengah malam, ikut bantu menggendong, memijati istri kala capek. Hal ini akan membuat istri senang, nyaman, dan lebih percaya diri. Hubungan seks pun dapat dilakukan lebih nyaman.
8. Tingkatkan intensitas komunikasi yang intim oleh kedua pasangan. Dengan ini diharapkan, kedua belah pihak merasa saling membutuhkan dan menjadi jauh lebih dekat lagi. Sehingga keduanya sama-sama merasa nyaman dan bahagia.
9. Jangan lupa menggunakan kontrasepsi saat berhubungan intim untuk mencegah kehamilan dengan jarak terlalu dekat.
Jadi, berhati-hati ya saat hendak berhubungan intim usai bersalin.
Artikel ini telah tayang di Nakita.grid.id dengan judul Bahaya Hubungan Seks Usai Melahirkan
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari.Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari