Advertorial
Dikenal Suka Koleksi Wanita Cantik di Korea Utara, Kim Jong-Un Murka Ungkap Pejabatnya Banyak yang Jadi Mucikari, yang Ketahuan Langsung Dieksekusi Mati
Intisari-online.com -Presiden Korea Utara Kim Jong-Un memiliki kebiasaan suka mengumpulkan wanita cantik untuk dijadikan budak seks.
Kim Jong-Un mencari gadis ABG berusia sekitar 13-16 tahun yang ia pilih sendiri dengan kualifikasi yang ditentukannya.
Mereka biasanya memiliki kecenderungan cantik, tinggi, dan biasanya masih perawan.
Disebut dengan brigade kesenangan, gadis-gadis ini terdiri dari wanita muda dengan tinggi 1,65 meter ke atas.
Mereka yang pernah memiliki pacar sebelumnya akan didiskualifikasi, namun bagi mereka yang terpilih akan menjalani pemeriksaan fisik.
Mereka diperiksa dua kali setahun sesudahnya, para wanita ini disebut dengan Brigade kesenangan, setelah terpilih akan menjalani 20 bulan pelatihan, belajar bahasa asing, Inggris, China, Jepang hingga layanan seksual dan pengetahuan kontrasepsi.
Menurut media asing, brigade kesenangan itu dikonfirmasi berada di dalam kereta Kim Jong-Un.
Yeonmi Park, pembelot Korea Utara dan penulis buku, menceritakan Kim Jong-Un menghabiskan waktu dengan 2.000 budak seksual bersamanya ketika berada di Wonsan Compound, Mei 2020.
Kelompok brigade kesenangan di Korea Utara, adalah penghibur seksual rahasia bagi Kim dan elit Pyongyang.
Wanita-wanita tak berdosa ini dibuat menari, dan melakukan tindakan seksual untuk memberikan kesenangan.
Mereka digambarkan sebagai wanita penghibur moderen, bayaran yang diterimanya berkisar antara 2.000-4.000 dollar AS (Rp30-60 juta).
Lebih lanjut, dia menggambarkan kakek Kim Jong-Un, Kim Il-Sung adalah seorang pedofil yang terobsesi berhubungan intim dengan gadis-gadis di bawah umur.
Baca Juga: Obat Biduran Alami yang Harus Dimakan, Termasuk Vitamin-vitamin Ini
Yah, semua orang bahkan pemimpin negara pun memiliki rahasia sendiri dan kesenangan sendiri.
Namun anehnya, Kim Jong-Un marah besar ketika ia tahu pejabat pemerintah menjadi mucikari.
Bahkan tidak tanggung-tanggung, yang ketahuan akan langsung dieksekusi mati!
Mengutip express.co.uk, Kim Jong-Un geram di negaranya ada peningkatan aktivitas seksual remaja dan gadis-gadis kuliah.
Empat pejabat pemerintahan yang terlibat menjadi mucikari ditembak mati di Pyongyang pada 20 Juli lalu setelah dituduh menjual paea gadis atau menjadi 'pembeli' di sauna publik populer di rakyat kalangan atas.
Wanita yang terlibat di dalamnya adalah mahasiswi yang belajar di Universitas Seni Pyongyang.
Sumber pihak dalam sebutkan Kim Jong-Un memberi perintah itu secara personal, dan Kim Jong-Un marah besar karena ia merupakan penyokong universitas yang terlibat.
Pejabat resmi di agensi Komisi Yudisial Pyongyang mengatakan: "Aku ada di tempat kejadian perkara dan melihat empat pejabat resmi Pyongyang dieksekusi untuk prostitusi yang terorganisir.
"Kasus ini libatkan juga prostitusi terorganisir untuk para pejabat yang gunakan kamar karaoke pribadi di Munsuwon, di distrik Tongdaewon, sebuah prostitusi yang telah lama berjalan."
Skandal tersebut mengancam para pejabat Partai Buruh Korea.
"Banyak orang, terutama pejabat partai dan pembuat kebijakan di Pyongyang terlibat di kasus ini," papar sumber tersebut.
"Kepala Munsuwon bahkan bintang film terkenal dikabarkan terlibat, mereka melakukan tindakan seksual dengan pejabat Komite Sentral dan anggota Partai Buruh lainnya, sembari tawarkan para mahasiswi yang berusia 20 tahun ke atas pekerjaaan paruh waktu dengan uang yang terjamin, lebih dari 500 Dollar per bulan."
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 Banyak Orang Mengalami Sakit Gigi, Ternyata Ini Penyebabnya
Semua mahasiswi yang dijadikan budak seks tersebut adalah mahasiswi dari Pyongyang University of Music and Dance, atau Pyongyang University of Dramatic and Cinematic Arts.
Polisi mendapat kabar pertama kali dari mahasiswi yang mengetahui mereka dijebak menjadi budak nafsu para pejabat tinggi Kim Jong-Un.
Selanjutnya polisi menahan mereka yang terlibat dan menginterogasinya, lalu melaporkannya ke Kim Jong-Un karena kasusnya sudah sangat parah.
Kim Jong-Un marah karena mahasiswi di universitas favoritnya terlibat dalam perdagangan budak seks, dan ia memerintahkan eksekusi para pejabat partai dengan penembakan.
"Selama ini telah banyak kasus prostitusi di Pyongyang, tapi belum pernah ada yang dihukum mati karena itu."
Hukuman Korea Utara untuk mereka yang terlibat prostitusi adalah kerja paksa 1-5 tahun, tapi Kim sepertinya tidak melihat itu sebagai hukuman yang benar-benar menghukum.
Pihak dalam mengatakan, "karena pejabat pusat dan mahasiswi terlibat, pihak berwenang ingin membuat conoh melalui eksekusi publik."
Semenjak sempat menghilang dan dikabarkan meninggal dunia lalu kembali muncul di publik, Kim Jong-Un sangat menerapkan hukuman atas pelanggaran seperti perilaku tidak bermoral.
Baca Juga: 12 Manfaat Kesehatan Daun Salam yang Terbukti, Termasuk Batu Ginjal
Mei lalu dilaporkan ia sebutkan remaja tidak boleh terlalu bebas bergaul, ditakutkan akan banyak seks bebas merajalela bagi para remaja sehingga ia mengendalikan langsung pergaulan para remaja di Korea Utara.
Ada sumber yang sebutkan jika Kim Jong-Un mengetahui saat menginspeksi SMA dan temukan jika beberapa murid laki-laki dan perempuan bergaul dengan gangster lokal, hidup bersama dan lakukan prostitusi.
Perilaku tidak bermoral para murid-murid ini disebutkan terjadi karena terpengaruh kehidupan kapitalis (Korea Selatan), dan Kim Jong-Un tidak menyukainya.
Lalu, apakah ia pernah berpikir menjadikan perempuan perawan berusia 13-16 tahun menjadi teman kesenangan di kereta khusus miliknya itu tindakan yang sama salahnya dengan para pejabat partai?
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini