Advertorial

Bangunan Rata dengan Tanah, Baja pun Bengkok, Foto-foto Satelit Ini Tunjukkan Kondisi Beirut Sebelum dan Sesudah Ledakan Dahsyat

May N

Editor

Bangunan Rata dengan Tanah, Baja pun Bengkok, Foto-foto Satelit Ini Tunjukkan Kondisi Beirut Sebelum dan Sesudah Ledakan Dahsyat

Intisari-online.com -Sehari setelah ledakan hebat di Beirut, muncul kumpulan foto satelit yang tunjukkan keadaan sebelum dan sesudah ledakan di Beirut, Lebanon.

Ledakan besar terjadi di Beirut, Lebanon Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.

Ledakan tersebut sebabkan 135 orang tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka.

Seperti diketahui, ledakan berasal dari simpanan 2.750 ton amonium nitrat selama 6 tahun terbakar.

Baca Juga: Hari Ini 75 Tahun Lalu Bom Atom Dijatuhkan di Hirosima Jepang, Serangan Nuklir Pertama di Dunia yang Lenyapkan Ratusan Ribu Nyawa

Zat amonium nitrat ini disimpan di sebuah gudang di pelabuhan Beirut secara tidak aman sejak 2013 silam.

Dikutip dari BBC, Kepala Bea Cukai, Badri Daher, mengatakan pihaknya menyerukan agar bahan kimia itu dimusnahkan.

Namun, permintaan Badri Daher ini ternyata tidak dilakukan dan pada akhirnya meledak hingga membuat Kota Beirut hancur.

"Kami serahkan kepada ahli untuk menentukan alasannya," katanya.

Baca Juga: Tiongkok Bangun Kapal Serbu Amfibi Tipe 075 yang Sudah Mulai Debut Uji Coba di Laut, Mari Intip Seperti Apa Kecanggihannya?

Amonium nitrat digunakan sebagai pupuk dalam pertanian dan sebagai bahan peledak.

Pakar di Universitas Sheffield di Inggris memperkirakan ledakan di Beirut ini berkekuatan sekitar sepersepuluh dari ledakan bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia Kedua.

Maka dari itu, katanya, ledakan di Beirut bisa dikatakan merupakan satu diantara ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah.

Setelah ledakan di Beirut, Lebanon, muncul foto-foto satelit yang memperlihatkan sebelum dan sesudah kejadian.

Baca Juga: Pusat Medis Menjelma Jadi Rumah Jagal Setelah Darah Tutupi Koridor dan Lift, Inilah Gambaran Memilukan Kondisi Beirut Pascaledakan Dahsyat

Dikutip dari Business Insider, foto itu memperlihatkan detail lainnya yang terungkap dalam gambar satelit dari Maxar Technologies.

Maxar Technologies merupakan sebuah perusahaan yang mengoperasikan armada satelit pengamat Bumi beresolusi tinggi.

Gambar-gambar tersebut melengkapi rekaman udara baru dari pemandangan Kota Beirut setelah terjadi ledakan.

Baca Juga: 'Jika Tidak Dipindahkan Itu Akan Meledakkan Seluruh Beirut', Peringatan Datang Enam Bulan Lalu, Mengapa Tetap Terjadi Bencana di Beirut Lebanon?

Foto di atas menunjukkan kawah selebar ratusan kaki, berisi air dari Laut Mediterania, berada di tempat gudang yang meledak itu berdiri.

Bangunan di dekatnya telah diratakan, rangkanya berubah menjadi baja bengkok.

Banyak kontainer pengiriman berserakan dan isinya tumpah di atas tanah.

Baca Juga: Rencana Culas Donald Trump Tarik 11.900 Tentara AS dari Jerman Terkuak: Hampir Semua Dipindahkan ke Perbatasan Rusia di Laut Hitam, Bikin Rusia Meradang Sampai Harus Usir-usir!

Tanaman hijau yang digunakan sebagai penghias bundaran menjadi gosong.

Tampilan perbandingan diperbesar dari adegan yang sama pada foto di bawah ini, menunjukkan gambar yang lebih baik dengan detail tingkat kehancuran.

Baca Juga: Tegang Tapi Puas, AS Sengaja Kirim Pesawat Pengintainya ke Perbatasan Hingga Diusir Jet Tempur Rusia, Ingin Yakinkan Sekutunya Soal Ini

Di lain foto mengungkapkan kerusakan lainnya di sekitar pelabuhan.

Foto di bawah ini menunjukkan pada 31 Juli 2020, terlihat sebuah kapal pesiar sedang berlabuh di pelabuhan Beirut, Lebanon.

Kemudian, foto selanjutnya pada 5 Agustus 2020 dengan kapal yang sama setelah ledakan.

Baca Juga: Bikin Lega, Pak Menteri Nadiem Makarim Alokasikan Dana BOS Dipakai Beli Kuota Internet untuk Belajar Daring: 'Guru dan Murid Tinggal Minta ke Sekolah'

Pejabat Pelabuhan Jadi Tahanan Rumah

Seluruh pejabat pelabuhan Beirut, Lebanon, kini menjadi tahanan rumah pasca-terjadinya ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) kemarin.

Dikutip dari BBC, Kamis (6/8/2020), Menteri Pertahanan Lebanon, Manal Abel Samad, mengatakan penahanan rumah terhadap seluruh pejabat pelabuhan berlaku selama proses penyelidikan berlangsung.

Baca Juga: Ramai Influencer Sebut Virus Corona Hanya Konspirasi, Johan Budi Mengkritik Pemerintah: Ada Ruang Kosong Komunikasi Publik Pemerintah dan Dimanfaatkan Pihak-pihak yang Tidak Bertanggung Jawab

"Penahanan rumah akan berlaku untuk semua pejabat pelabuhan yang telah menangani urusan penyimpanan amonium nitrat, menjaga dan mengurus dokumennya sejak Juni 2014," katanya.

Sementara, Menteri Ekonomi, Raoul Nehme, mengatakan terjadinya ledakan di pelabuhan yang diduga berasal dari amonium nitrat menunjukkan buruknya manajemen di pelabuhan.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan besar yang kini menewaskan setidaknya 135 orang dan lebih dari 4.000 orang terluka diduga disebabkan oleh amonium nitrat sebanyak 2.750 ton yang disimpan di gudang pelabuhan sejak 2013.

Kepala Bea Cukai, Badri Daher, mengatakan pihaknya pernah meminta agar bahan itu dimusnahkan, tetapi permintaan itu tidak pernah terealisasi.

Baca Juga: Covid Hari Ini 6 Agustus 2020: Kasus Covid-19 Indonesia Terus Bertambah, Tangerang Buka Layanan Covid-19 di 31 RS Ini

"Kami serahkan kepada ahli untuk menentukan alasannya," kata dia.

Kepala Pelabuhan Beirut dan Kepala otoritas Bea Cukai mengatakan kepada media setempat mereka telah menulis surat kepada pengadilan beberapa kali meminta agar bahan kimia itu diekspor atau dijual untuk memastikan keamanan pelabuhan.

Manajer Umum Pelabuhan, Hassan Koraytem, mengatakan kepada OTV mereka telah mengetahui jika bahan itu berbahaya ketika pengadilan pertama kali memerintahkannya disimpan di gudang.

Sementara, Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon telah berjanji mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi tuntutan hukuman maksimal di pengadilan.

Baca Juga: Kemenkes Kritik Tajam 'Obat' Covid-19 Buatan Hadi Pranoto: Cuma Jamu, Hanya untuk Penyakit Komorbid

Ribuan kilogram amonium nitrat yang diduga menjadi sumber bencana itu tiba dengan kapal berbendera Moldovan, Rhosus.

Kapal Rhosus memasuki pelabuhan Beirut setelah mengalami masalah teknis selama pelayarannya dari Georgia ke Mozambik, menurut Shiparrested.com, yang menangani kasus-kasus hukum terkait pengiriman.

Setelah ditangkap, kapal Rhosus itu disita berikut muatan di dalamnya.

Muatan kapal termasuk amonium nitrat itu kemudian disimpan di gudang pelabuhan untuk alasan keamanan, demikian kata laporan itu.

Baca Juga: Perihal Lebanon yang Baru Saja Alami Ledakan Hebat, Beirut Dapat Julukan Paris di Timur Tengah dan Bagaikan Burung 'Phoenix': Hancur dan Bangun Kembali Sampai 7 Kali

(Whiesa Daniswara)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "FOTO-FOTO Satelit Sebelum dan Sesudah Terjadi Ledakan di Beirut Lebanon"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait