Alat pengintai tersebut ditawarkan untuk membantu Jepang "menilai situasi dan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam air dan di sekitar Senkaku."
China tidak peduli dengan anggapan Jepang.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, menegaskan kembali klaim China atas kepulauan itu, yang mengatakan bahwa tindakan China adalah "hak yang melekat pada negara itu untuk melakukan kegiatan patroli dan penegakan hukum" di daerah tersebut.
"Kami berharap bahwa pihak-pihak terkait akan melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan menghindari kata-kata dan perbuatan yang tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional," kata Wang kepada wartawan pada jumpa pers harian.
Sementara itu, dilaporkan CNN pada Rabu (29/7/2020), Jepang juga mendapatkan tekanan China di sektor udara dengan semakin seringnya pesawat pasukan udara China menyusup ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Jepang.
Melansir CNN pada Rabu (29/7/2020), pilot pesawat tempur Jepang, Letnan Kolonel Takamichi Shirota mengatakan, paling tidak ada lebih dari 2 kali sehari peringatan potensi bahaya masuk dari udara.
Baca Juga: Viral ‘Gilang Bungkus’ di Media Sosial, Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Fetish?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR