Advertorial

China Disebut Sebagai 'Tantangan Nomor 1,' Kini Jepang Bersekutu dengan AS untuk Memprotes Pasukan Laut China, AS Tawarkan 'Kekuatan' Ini

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Dia menyebut China -Tantangan nomor 1' dalam keamanan regional, meskipun Korea Utara lebih menjadi 'ancaman langsung,.
Dia menyebut China -Tantangan nomor 1' dalam keamanan regional, meskipun Korea Utara lebih menjadi 'ancaman langsung,.

Intisari-Online.com - Komandan pasukan Amerika Serikat ( AS) mengatakan pada Rabu (29/7/2020), bahwa AS mendukung protes Jepang terhadap kapal-kapal China yang berlayar di perairan ekonomi dekat dengan pulau-pulau Laut China Timur yang disengketakan.

"AS 100 persen sepenuhnya berkomitmen mendukung pemerintah Jepang dalam masalah Senkaku," ujar Letnan Jenderal, Kevin Schneider yang berbicara mengenai kelompok pulau yang dikendalikan Jepang, seperti yang dilansir dari Associated Press pada Rabu (29/7/2020).

Kemudian, Schneider meyakini bahwa Jepang tidak melakukan pelanggaran dalam masalah Senkaku dan AS akan percaya sepenuhnya.

Sementara, China juga mengklaim kepulauan Senkaku yang disebut China dengan nama kepulaun Diaoyu, sebagai wilayahnya.

Baca Juga: Covid Hari Ini 31 Juli 2020: Lima Bulan Wabah Virus Corona dan Kasus yang Tak Kunjung Mereda, Lalu Bagaimana?

Jepang telah lama memprotes kehadiran kapal penjaga pantai China yang berulang kali muncul di perairan itu.

Schneider juga mencatat penyusupan seperti itu telah meningkat baru-baru ini.

Dia menyebut China "Tantangan nomor 1" dalam keamanan regional, meskipun Korea Utara lebih menjadi "ancaman langsung," mengingat pengembangan senjata yang ada di sana.

Schneider mengatakan AS menawarkan pengawasan informasi dan dukungan lainnya, sejenis "kemampuan pengintaian", yang mengacu pada pemantauan keberadaan musuh potensial.

Baca Juga: Kasus Mengerikan Keluarga Khachaturyan: Tiga Saudari Dituntut Eksekusi Mati Setelah Menikam Ayah Kandung Mereka Berkali-kali, Rupanya Ada Kisah Naas di Balik Itu

Alat pengintai tersebut ditawarkan untuk membantu Jepang "menilai situasi dan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam air dan di sekitar Senkaku."

China tidak peduli dengan anggapan Jepang.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, menegaskan kembali klaim China atas kepulauan itu, yang mengatakan bahwa tindakan China adalah "hak yang melekat pada negara itu untuk melakukan kegiatan patroli dan penegakan hukum" di daerah tersebut.

"Kami berharap bahwa pihak-pihak terkait akan melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan menghindari kata-kata dan perbuatan yang tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional," kata Wang kepada wartawan pada jumpa pers harian.

Baca Juga: Ketegangan Semakin Memuncak! AS Kirim Jet Tempur Mendekati Shanghai Lantaran Kantor Konsulatnya Ditutup Oleh Pemerintah China

Sementara itu, dilaporkan CNN pada Rabu (29/7/2020), Jepang juga mendapatkan tekanan China di sektor udara dengan semakin seringnya pesawat pasukan udara China menyusup ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Jepang.

Melansir CNN pada Rabu (29/7/2020), pilot pesawat tempur Jepang, Letnan Kolonel Takamichi Shirota mengatakan, paling tidak ada lebih dari 2 kali sehari peringatan potensi bahaya masuk dari udara.

Baca Juga: Viral ‘Gilang Bungkus’ di Media Sosial, Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Fetish?

Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) menghitung ada 947 kali tanda bahaya dalam setahun terakhir pada Maret lalu.

Sebagian besar potensi bahaya yang datang berasal dari pesawat tempur Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), yang mana menurut Shirota intensitasnya semakin meningkat.

Baca Juga: Perhatian Buat Pria, Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur di Pagi Hari, Normal atau Perlu Mengunjungi Dokter?

"Jumlah pergerakan pelanggaran serangan wilayah udara telah meningkat dengan cepat dalam dekade terakhir, terutama di zona barat daya."

"Ada sekitar 70 persen dari pergerakan yang terlacak oleh SDF," kata Shirota dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN.

Baca Juga: WhatsApp Sedang Kerjakan Fitur Baru: 1 Akun di Banyak Perangkat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jepang Bersekutu dengan AS untuk Memprotes Pasukan Laut China di Kepulauan Senkaku "

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari