Advertorial
Intisari-Online.com - Diketahui bersama bahwa batuk merupakan salah satu gejala utama dari virus corona (Covid-19).
Tak heran, beberapa orang mulai menjauhi mereka yang sering batuk.
Walau ada kemungkinan itu bukan virus corona, namun tidak apa-apa jika waspada.
Seperti kejadian di bawah ini.
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Jika Penyakit GERD Kambuh, Salah Satunya Sulit Menelan
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (25/7/2020), seorang pria bernama Pardi diketahui naik busntarkota antarprovinsi (AKAP).
Namun pria ituditurunkan sebelum tiba di lokasi tujuannya, Bekasi.
Penyebabnya karena Pardi mengalami batuk tiada henti saat berada di dalam bus tersebut.
Usai turun dan dilarikan ke rumah sakit, Pardi akhirnya meninggal dunia.
Naik bus tujuan ke Bekasi
Pardi diketahui naik bus dari Yogyakarta dengan tujuan Terminal Bekasi.
Namun, di dalam bus AKAP yang ditumpanginya, Pardi terus-menerus batuk.
Selain itu, di bagian lengan lelaki itu ada tanda plester bekas luka suntikan.
"Kondisi pria itu lemas. Ada tanda kayaknya bekas dirawat atau cek kesehatan. Semacam tanda habis pengambilan sampling," kata Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga, Senin (20/7/2020).
Petugas terminal dari kantor Dinas Perhubungan kemudian mengabarkan ke PMI supaya menjemput penumpang sakit itu.
Pardi diturunkan di Wates.
Dijemput petugas PMI, dibawa ke RS
Selanjutnya, petugas PMI ber-APD menjemput Pardi dengan dua sepeda motor reaksi cepat dan tiga orang awak.
Pardi pun segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kita segera menangani sambil ajak komunikasi. TRC mengamankan lokasi sekitar," kata dia.
Seusai insiden itu, petugas terminal menyemprot disinfektan di lokasi kedatangan Pardi.
Meninggal dunia, bukan karena Covid-19
Setelah sempat menjalani perawatan beberapa hari di RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Pardi mengembuskan napas terakhir.
Sebelum meninggal, ia telah menjalani serangkaian tes.
Penyebab kematiannya dipastikan bukan karena Covid-19.
"Ada (kasus kematian ini), tapi bukan karena Covid-19," ungkap Humas Tim Covid-19 RSUD Wates Albertus Sunuwata Tri Prasetya, Jumat (24/7/2020).
Rontgen pada dada dan gejala klinis batuk menunjukkan ada penyakit pada paru-parunya, tetapi bukan Covid-19.
Hasil rapid test sebelum masuk rumah sakit pun dinyatakan non-reaktif.
(Dani Julius Zebua)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Batuk Tiada Henti, Penumpang Bus Diturunkan di Tengah Perjalanan dan Meninggal Dunia")