Advertorial
Intisari-Online.com - Kalung anti-corona yang diproduksi Kementrian Pertanian (Kementan) belakangan menjadi perbincangan.
Banyak orang mengkritik munculnya produk tersebut, termasuk artis Sherina Munaf.
Kalung anti-corona itu sendiri terbuat dari olahan tanamaneucalyptus yang biasanya untuk membuat minyak kayu putih.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim bisa membunuh 42% virus corona dalam waktu 15 menit.
Namun sayangnya, sebagian masyarakat memepertanyakan cara kerja kalung tersebut, bahkan mantan artis cilik Sherina Munaf pun mempertanykan kevalidannya.
Melalui cuitannya di Twitter, Sherina Munaf menyangsikan jika kalung antivirus corona ini diproduksi massal.
"Kalung Antivirus Eucalyptus Anti Corona mau diproduksi massal? Setahu saya Covid-19 itu virus. Bukan nyamuk," tuturnya.
Tak hanya itu, Sherina juga menanti adanya jurnal ilmiah yang memperlihatkan jika kalung antivirus corona tersebut dapat menyembuhkan Covid-19.
"Ditunggu jurnal ilmiah kalung eucalyptus VS Covid-19 nya. Saya terima kalau saya blunder. Semoga nyawa tidak melayang karena takhayul yang diilmiahkan," tambahnya.
Meski eucalyptus memiliki manfaat anti jamur, antibakteri, dan antivirus, namun ternyata belum ada penelitian spesifik mengenai manfaatnya untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI, mengatakan eucalyptus memang efektif membunuh virus namun bukan virus corona.
"Memang pernah ada penelitian eucalyptus efektif untuk membunuh virus betacorona, tetapi bukan virusnya Covid-19, SARS-CoV-2," kata dr Inggrid, Sabtu (9/5/2020), dikutip Kompas.com.
Dr Inggrid menjelaskan virus corona pada penyakit yang mewabah saat ini, SARS-CoV-2 memang termasuk dalam virus betacorona.
"Tetapi virus corona SARS-CoV-2 ini termasuk betacorona yang lebih baru dan khusus. Jadi penelitiannya itu bersifat invitro, (eucalyptus) membunuh virus betacorona, tetapi baru sebatas itu," jelas dr Inggrid.
Inggrid menambahkan jika penggunaan kalung antivirus corona ini belum diuji klinik pada manusia.
"Belum diuji klinik juga pada manusia-manusia yang dipakaikan kalung tersebut. Jadi enggak ada bukti virus apapun bisa mati kalau kita pakai kalung," ungkap dr Inggrid.
Ketua Umum PDPOTJI ini juga turut menyangsikan cara kerja kalung tersebut untuk membunuh virus corona dengan jarak 1-2 meter di tubuh kita.
"Mungkin virus yang nempel di kulit leher kita bisa mati. Tapi, virus yang jaraknya 1 meter atau 2 meter dari badan kita bagaimana? Kan belum diteliti, belum ada bukti," pungkasnya.
Melihat hal tersebut, sepertinya desakan Sherina Munaf untuk menunjukkan jurnal ilmiah terkait manfaat kalung antivirus corona ini masih perlu dijelaskan lebih lanjut. (*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Belum Diuji pada Manusia, Sherina Munaf Sebut Kalung Antivirus Corona Takhayul: 'Ditunggu Jurnal Ilmiahnya, Semoga Nyawa Tidak Melayang'