Advertorial
Intisari-online.com -Ketegangan antara India dan China dipastikan jauh dari kata selesai.
Setelah bentrokan mengerikan pada tanggal 15 Juni lalu, kedua negara aktif kirimkan senjata ke wilayah tempur di pegunungan itu.
Terutama oleh China.
Dikutip dari South China Morning Post, China telah kirimkan meriam ringan khusus atau howitzer ke pegunungan Himalaya dekat dengan tempat konflik.
Howitzer tersebut didesain untuk medan berat seperti wilayah bentrokan dengan India saat ini.
Hampir kelima juridiksi militer China, atau komando teater, telah dipersenjatai dengan howitzer PCL-181 155mm.
Penerima howitzer tersebut baru-baru ini adalah pangkalan Kelompok Militer Komando Teater Selatan ke-75 di Kunming, provinsi Ynnan.
Mereka menerima howitzer ini awal bulan lalu.
Menurut rekam jejak yang diudarakan oleh Televisi Sentral China, senjata tersebut digunakan untuk latihan militer Januari lalu.
Latihan militer tersebut dilakukan di Komando Teater Barat, Tibet.
Tempat yang sama juga menjadi markas militer China yang tengah bentrok dengan militer India.
Bentrokan pecah pertama kali pada Mei, dengan sejumlah senjata dilaporkan dipindahkan ke Tibet.
Senjata lain juga dikirimkan bersamaan, yaitu senjata yang spesifik digunakan di tempat ketinggian tinggi.
Contohnya adalah tank ringan Type 15.
Keunggulan Howitzer
Howitzer dikirimkan ke wilayah pegunungan karena jangkauannya bisa menembak di wilayah pegunungan.
Pengamat juga mengatakan PCL-181 merupakan pilihan senjata Tentara Pembebasan Rakyat karena ringan, cepat dan bertenaga.
Namun, tidak dipungkiri, senjata itu akan makin buat India meradang.
Howitzer ini jauh lebih ringan dengan berat 25 ton, serta lebih murah dibandingkan senjata Tentara Pembebasan Rakyat.
Juga, howitzer ini memiliki presisi yang tepat, kecepatan cepat dan fleksibilitas melawan musuhnya.
Lebih baik lagi, senjata tersebut bisa beradaptasi di wilayah Himalaya yang minim oksigen.
Kecepatan howitzer tersebut yaitu 100 km/jam dan berkapasitas membawa 27 peluru.
Desain pendek dan ringkas membuatnya lebih mudah bergerak di jalanan pegunungan yang sempit dan berangin.
Serta, kontrolnya meningkat dengan kalibrasi yang baik dan sistem mengisi ulang peluru semi otomatis.
Militer China telah mendesain amunisi kisaran 155mm cocok untuk sistem tersebut, termasuk bom dengan kendali laser dan satelit.
Sementara itu tank tempur Tipe 15 juga merupakan 'pemain' penting dalam latihan Tentara Pembebasan Rakyat di Tibet.
Memiliki berat 30 ton, tank tersebut dilengkapi senjata 105mm dan sensor canggih.
Mesinnya telah didesain untuk lingkungan minim oksigen.
Tank dan howitzer tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke garis depan pasukan China.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini