Penulis
Intisari-Online.com - Sebesar apapun Anda ingin sembuh atau menyembuhkan sakit yang diderita kerabat, baiknya tetap selektif dalam memilih metode pengobatan.
Jangan sampai karena keinginan sembuh yang begitu kuat, Anda mencoba berbagai cara tanpa tahu risiko atau memperhatikan kejanggalan yang mungkin ada.
Bisa-bisa jika memaksakan diri bisa berakhir seperti pria malang di China ini.
Ikuti saran master yoga China lakukan puasa air 54 Hari, pria 27 tahun meninggal dunia.
Baca Juga: Manfaat Labu Siam untuk Hipertensi, Ketahui Manfaat Kesehatan Lainnya!
Metode dari sang mater adalah metode kesehatan Tiongkok kuno berusia lebih dari 5000 tahun.
Seorang pria di China dikabarkan meninggal di pusat rehabilitasi setelah tidak makan selama 54 hari.
Seharusnya pria muda itu menjalankan puasa air hingga 70 hari.
Tapi saat program berlangsung, dalam perawatan dia meninggal dunia.
Metode kuno itu dia ikuti setelah mendapat arahan dari master Qigong-nya, Liu Shanglin.
Qigong adalah metode kesehatan Tiongkok kuno, berusia lebih dari 5.000 tahun, menggabungkan pernapasan berirama dan konsentrasi mental dengan gerakan lambat dan anggun. Sebagai bagian dari Pengobatan Tradisional Cina, sering disebut yoga Cina.
Dilansir dari Science Times, Roger Jahnke, penulis 'The Healing Promise of Qi,' berkata, 'Qigong bukan olahraga, melainkan meditasi yang dinamis.
Itu adalah aplikasi sadar dari tiga koreksi yang disengaja yang mampu menguatan tulang belakang, memperdalam nafas, menjernihkan pikiran, atau memvisualisasikan penyembuhan.
Awal mula kejadian itu berawal dari pria yang dikenal dengan nama keluarganya Li, diketahui meninggalkan rumahnya dan pindah ke fasilitas padepokan Liu Shanglin pada 2017.
Di sana oleh Liu Shanglin, Li diperintahkan untuk menjalani puasa air selama 70 hari agar kesehatannya meningkat ketika ia berjuang dengan masalah mental.
Namun, di hari ke 54 dia tidak mampu bertahan sehingga dirinya dinyatakan meninggal dunia.
Meskipun aparat belum mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang insiden itu, media China menduga bahwa Li diminta untuk mengikuti metode ekstrem untuk kelebihan berat badan.
“Dia cukup berat. Dia sekitar 180 kilogram (397 pound). Guru itu kemudian memintanya untuk tidak makan dan mengatakan itu baik untuk kesehatannya," kata seorang anggota staff, seperti dikutip dari Dailymail.
Alhasil, pria itu meninggal setelah hampir dua bulan kelaparan.
Setelah kematian yang menimpa pria itu, Liu mengatakan kepada wartawan bahwa perawatannya itu biasanya berlangsung lima hingga tujuh hari.
Namun Li yang memutuskan untuk memperpanjang diet sendiri.
Liu juga menawarkan 'program kesehatan' lainnya, termasuk memaksa murid-muridnya untuk bertepuk tangan selama 20 menit untuk 'meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka sebanyak 21 kali' .
Masih belum jelas berapa banyak siswa Liu yang tinggal di pusat kesehatan itu.
Tetapi lebih dari 300 orang menghadiri program 'Yoga Hutan' yang diadakan oleh master pada tahun lalu, menurut halaman media sosial fasilitas itu.
Polisi setempat mengatakan bahwa mereka telah menyelidiki insiden tersebut setelah diberitahu tentang kematian Li pada 21 Juni.
Baca Juga: Cara Jitu Memotret Produk Dengan Hape Untuk Jualan Online
Atas peristiwa itu, Liu Shanglin ditahan oleh polisi setempat di provinsi Heilongjiang.
Satu hal yang harus kita tahu, puasa air ada batasannya dan kita harus tahu bahwasannya tubuh manusia itu sebagian besar adalah air.
Jadi jika ada saran atau mengiti sebuah metode yang tidak masuk diakal atau bertolak belakang dengan keadaan alamiah tubuh, baiknya ditolak.
Ingat, jika tubuh kekurangan sedikit air saja, kita kita bisa merana. Jika banyak, kita dehidrasi, dan bisa berujung ke kematian.(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Ikuti Saran Master Yoga China Lakukan Puasa Air 54 Hari, Pria 27 Tahun Meninggal Dunia