Advertorial
Intisari-Online.com - Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur belakangan ini menyaingi DKI Jakarta.
Bahkan update terakhir pada 28 Juni 2020, Jawa Timur kembali mencatatkan penambahan kasus terbanyak yaitu 330 kasus.
Selain itu, Surabaya disebut sebagai kota dengan rasio kematian tertinggi Covid-19.
Belum usai permasalahan wabah virus corona (Covid-19), warga Surabaya kini juga diresahkan dengan menumpuknya limbah medis.
Limbah medis berupa alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat, masker, dan sarung tangan itu tamapak berserakan di tempat pemakaman umum (TPU) Babat Jerawat.
Diwartakan meski ada petugas yang membersihkan area makam, limbah medis APD itu tetap saja kembali berserakan.
Alhasil warga yang berziarah ke TPU tersebut merasa sangat khawatir dan tidak nyaman karena takut akan terpapar infeksi Covid-19.
"Khawatir pasti. Juga bikin tidak nyaman kalau berziarah. Kita juga takut kalau terjadi apa-apa gimana. Seharusnya nggak dibuang sembarangan seperti ini," kata Eka Sujiarti, salah satu peziarah dikutip dari Jatimnow (27/6/2020).
Diketahui penyebaran limbah medis ini memang penting untuk diwaspadai.
Pasalnya menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), limbah medis berupa APD seperti hazmat atau masker sekali pakai dapat mengandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya.
Hal ini tentu sangat berbahaya jika limbah medis tersebut mengontaminasi makanan atau air yang yang akan dikonsumsi masyarakat.
Disisi lain, Kepala TPU Babat Jerawat Hartono menegaskan bahwa limbah APD yang berserakan di makam tersebut bukan milik petugas pemakaman.
Baca Juga: Cara Jitu Memotret Produk Dengan Hape Untuk Jualan Online
Melainkan milik petugas medis yang dibuang sembarangan di area makam setelah melakukan pemulasaran jenazah.
"Bahkan warga di sini sempat kuwalahan untuk membersihkan limbah APD tersebut, karena frekuensi pemakaman jenazah Covid-19 di TPU sini cukup tinggi," jelasnya.
Hartono pun mengimbau kepada para tenaga medis serta masyarakat yang ikut dalam prosesi pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 agar meningkatkan kesadaran diri untuk tidak membuang limbah APD di sekitar area makam.
"Harus sadar diri lah, jangan sembarangan begitu. Warga di suruh bersihkan terus ya ndak mungkin. Karena saya khawatir dari limbah APD yang berserakan ini dapat menularkan Virus Corona dan juga bisa mengurangi kenyamanan para peziarah," ujarnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Setelah Wabah Corona, Surabaya Kini Diresahkan Dengan Menumpuknya Limbah Medis APD di Pemakaman