Penulis
Intisari-Online.com -Covid hari ini, virus corona masih menginfeksi orang-orang dan menyebabkan banyak kematian di seluruh dunia.
Bahkan, korban tewas akibat Covid-19 saat ini telah mencapai setengah juta orang.
Jumlah tersebut, membuat dunia mencatatkan sejarah suram untuk pandemi global yang membuat ratusan negara harus 'mati-matian' mengatasinya.
Sementara itu, untuk jumlah kasus positif, tercatat menurut data hingga Minggu (28/6/2020), totalnya sebanyak 10.103.196 kasus dengan 213 negara dan wilayah di seluruh dunia yang melaporkan.
Di Indonesia, penambahan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 juga masih terjadi.
Namun, kabar baiknya Indonesia mencatatkan rekor jumlah pasien sembuh terbanyak terhitung sejak kasus pertama dicatatkan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkap, terdapat penambahan 1.198 kasus Covid-19 di Indonesia pada Minggu (28/6/2020).
Penambahan itu menyebabkan secara akumulasi ada 54.010 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
"Hasil pemeriksaan hari ini, positif (virus corona) meningkat sebanyak 1.198 sehingga totalnya menjadi 54.010," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Minggu sore.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru Covid-19 tersebar di 25 provinsi.
Penambahan kasus baru tertinggi ada di Provinsi Jawa Timur dengan 330 kasus.
Diikuti Sulawesi Selatan dengan penambahan 192 kasus baru. Kemudian, Jawa Tengah bertambah 188 kasus baru, DKI Jakarta melaporkan 125 kasus baru, dan Kalimantan Selatan bertambah 73 kasus baru.
Baca Juga: Amerika Dikabarkan Siap Akuisisi Ericsson Untuk Kalahkan Huawei
Yuri mengungkapkan bahwa terdapat 20 provinsi yang mengalami penambahan kasus baru di bawah angka 10. Ada pula provinsi yang sama sekali tak mencatatkan kasus baru.
Kesembilan provinsi yang tak mencatatkan kasus baru itu yakni Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo.
Sementara itu, pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 2.754. Jumlah ini bertambah 34 orang dalam 24 jam sejak Sabtu (27/6/2020).
Penambahan jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia itu tersebar di tujuh provinsi. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah penambahan pasien Covid-19 meninggal terbanyak yaitu 18 orang.
Kemudian Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan bertambah 4 orang. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat bertambah 3 orang meninggal. Diikuti Bali dan Sulawesi Utara masing-masing 2 pasien meninggal. Terakhir, DKI Jakarta bertambah 1 orang meninggal.
Angka sembuh terbanyak
Data pemerintah mengungkap, pasien yang sembuh dari Covid-19 hingga Minggu siang mencapai 22.936 orang.
Yuri menyebut bahwa terdapat penambahan 1.027 pasien Covid-19 yang sembuh dalam 24 jam, terhitung hingga Minggu (28/6/2020) pukul 12.00 WIB.
Mereka dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Angka itu menjadi penambahan jumlah pasien sembuh Covid-19 terbanyak selama ini.
Yuri mengungkap, Papua menjadi provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak yaitu sebanyak 335 orang.
Adapun akumulasi pasien sembuh terbanyak selanjutnya terdapat di DKI Jakarta (255 orang), Jawa Timur (101 orang), Kalimantan Selatan (80 orang), dan Sulawesi Selatan (60 orang).
Berikutnya ada Bali (20 orang), Nusa Tenggara Barat (19 orang), Riau (18 orang), serta Sumatera Selatan dan Banten masing-masing 17 orang.
Yuri pun juga mengungkap bahwa saat ini pemerintah masih memantau 47.658 orang dalam pemantauan (ODP).
Tidak hanya itu, Yuri menyampaikan ada 14.712 pasien dalam pengawasan (PDP).
"Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 47.658 orang dan pengawasan terhadap Pasien Dalam Pengawasan ( PDP) sebanyak 14.712 orang," kata Yurianto.
3 tempat paling rawan
Dalam kesempatan itu, Yuri mengungkap bahwa terdapat tiga tempat yang rawan terjadi penularan Covid-19.
Tempat tersebut rawan menyebarkan virus karena banyaknya orang yang berkumpul dalam waktu lama.
"Tempat-tempat yang sangat rawan dan memungkinkan terjadi penularan adalah di tempat di mana orang akan memungkinkan untuk bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama," kata Yuri.
Baca Juga: Cara Jitu Memotret Produk Dengan Hape Untuk Jualan Online
Tempat pertama ialah kantor.
Di masa adaptasi menuju tatanan kehidupan baru atau new normal, mulai banyak masyarakat yang kembali bekerja di kantor.
Oleh karenanya, kantor menjadi tempat yang rawan menyebankan penyebaran virus, apalagi jika masyarakatnya tak menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus memperhatikan betul pengaturan tempat kerja, sehingga physical distancing atau menjaga jarak bisa dilaksanakan. Pastikan sekalipun sudah berada di kantor tetap menggunakan masker dengan benar," ujar Yuri.
Tempat kedua, di pasar.
Pasar menjadi rawan penularan virus karena ada pertemuan antara penjual dan pembeli dalam jumlah besar.
Yuri memastikan, untuk menekan angka penularan Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan pengaturan operasional pasar, sehingga penjual dan pembeli menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
Tempat terakhir yang juga rawan menularkan virus yaitu rumah makan dan warung.
Banyaknya pekerja yang sudah kembali bekerja di kantor membuat rumah makan kembali ramai, utamanya di jam-jam makan siang.
Oleh karenanya, setiap masyarakat yang berada di tempat-tempat tersebut diminta untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Harus mencari cara, harus mencari upaya agar aman dari Covid-19," ujar Yuri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Update Covid-19 28 Juni: Pasien Sembuh Tembus Rekor dan 3 Tempat Rawan