Advertorial
Intisari-Online.com - Siapa pun pasti menantikan lenyapnya virus corona dari muka bumi.
Virus yang diketahui muncul sejak akhir tahun 2019 memang begitu meresahkan masyarakat dunia.
Berbulan-bulan berperang dengan virus yang menyebabkan ratusan ribu kematian di seluruh dunia, seorang dokter di Italia mengklaim virus corona sudah melemah.
Benarkah demikian?
Seorang dokter di Italia mengklaim, virus corona sudah melemah "dari harimau hingga seperti kucing luar".
Bahkan, wabahnya bisa hilang tanpa vaksin.
Profesor Matteo Bassetti yakin, wabah yang "awalnya agresif" ini sudah mengalami perubahan dalam tingkat keparahan, sehingga pasien kini bisa selamat.
Adapun Bassetti merupakan kepala klinik penyakit menular di Rumah Sakit Policlinico San Martino, dilansir Daily Mirror Minggu (21/6/2020).
Kepada Sunday Telegraph, dokter Italia itu menuturkan melihat ada lansia yang sembuh, di mana di masa awal pasien itu bakal meninggal karena virus corona.
"Bahkan pasien berusia 80-90 tahun kini sudah bisa duduk dan bernapas tanpa menggunakan alat. Mungkin 2-3 hari sebelumnya, mereka bakal meninggal," ujar dia.
"(Penyakit) ini seperti hari agresif pada Maret dan April. Namun kini seperti kucing liar," jelas Profesor Bassetti dalam wawancaranya.
Dia mengungkapkan, ketika pandemi itu milai menyerang Negeri "Pizza" pada Maret, virus itu "begitu sulit" ditangani oleh tim medis.
Ada pasien yang sampai membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas, dengan ada juga yang mulai menampakkan gejala pneumonia.
Bagaimana pun, jelas Profesor Bassetti, dalam empat pekan terakhir penyakit dengan nama resmi Covid-19 tersebut "berubah sepenuhnya".
Dia memberi beberapa dugaan mengapa virus corona itu bisa berubah.
Salah satunya adalah patogen itu bermutasi lebih lemah karena menyebar ke seluruh dunia.
Dugaan lain adalah penerapan pembatasan sosial atau anjuran memakai masker membuat orang lebih kecil terpapar patogen tersebut.
Profesor Bassetti meyakini, jika kondisi ini tetap berkelanjutan, ada kemungkinan Covid-19 bisa musnah sebelum vaksin ditemukan.
"Kekuatan virus itu dua bulan lalu kini tidak sama seperti saat ini," kata sang dokter, merujuk kepada kasus hingga Juni ini.
Namun, ilmuwan lain tidak sepakat dengan ide Bassetti, di mana mereka menerangkan tidak ada bukti untuk memperkuat klaimnya.
Salah satunya adalah Dr Gideon Meyerowitz-Katz, dari Universitas Wollongong, Australia. Dia berujar ide yang dikemukakan Bassetti "sangat meragukan".
Epidemiolog itu memperingatkan Italia, yang menjadi episentrum wabah pada Maret, masih melaporkan adanya kematian dan penularan.
Itu menunjukkan virus tersebut masih aktif.
Pendapat Meyerowitz-Katz diperkuat oleh Dr Angela Rasmussen, dari Universitas Columbia.
"Belum ada bukti bahwa virus ini sudah kehilangan potensi mematikannya di tempat mana pun," jelas Dr Rasmussen dalam kicauan di Twitter.
Dia menerangkan kecilnya transmisi memang berdampak pada berkurangnya pasien maupun korban meninggal, namun tidak pada daya virus itu.
Kemudian Dr Oscar MacLean, pakar asal Universitas Glasgow, klaim dari Profesor Bassetti tidak didasarkan pada bukti literasi secara ilmiah.
"Membuat pendapat seperti ini hanya semata didasarkan pada observasi pada hasil tes swab sangatlah berbahaya," papar MacLean dikutip Daily Mail.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dokter Italia Sebut Virus Corona Sudah Melemah "Seperti Kucing Liar"