Intisari-Online.com - Keberadaan meriam raksasa ini diduga jadi alasan China hanya berani menebar ancaman kepada Taiwan melalui udara.
Hingga Jumat (19/6/2020), terhitung sudah enam kali dalam 11 hari China mengirimkan jet tempurnya masuk ke ruang udara Taiwan.
Pesawat tempur China J-10 dan J-11 terbang ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di pagi hari.
Kemudian, Angkatan Udara Taiwan, yang secara teratur berpatroli di ruang udara di sekitar pulau yang diklaim China, memperingatkan pesawat China melalui radio, di mana mereka meninggalkan zona pertahanan udara Taiwan.
Mengutip Reuters, sejak 9 Juni, Angkatan Udara China telah menerbangkan setidaknya empat misi serupa lainnya dan setiap kali diusir oleh jet Taiwan, menurut militer Taiwan.
Taiwan telah mengeluh bahwa China, yang mengklaim pulau demokrasi sebagai miliknya, telah meningkatkan kegiatan militer dalam beberapa bulan terakhir, mengancam Taiwan bahkan ketika dunia berurusan dengan pandemi coronavirus.
Tapi, sekali lagi, provokasi-provokasi China tersebut hanya melalui jalur udara, tidak melalui jalur laut.
Banyak yang menduga hal ini disebabkan oleh senjata berupa meriam raksasa milik Taiwan ini, yang diklaim mampu meluluhlantakkan kapal perang dengan mudah.
KOMENTAR