Advertorial

Belum Ada Tanda Konflik Berakhir, Anggaran Militer China untuk Persiapkan Baku Tembak Dengan Militer Amerika Jadi Membengkak, Lihat Angkanya!

May N

Editor

Intisari-online.com -Konflik China dan Amerika masih belum tunjukkan adanya perdamaian atau tanda berhenti dari kedua belah pihak.

China sekarang sedang persiapkan militernya untuk hadapi yang terberat.

Sehingga militer China menganggarkan dana yang jauh lebih besar dari anggaran sebelum-sebelumnya.

Melansir Kontan.co.id, para pemimpin militer China dikabarkan tengah berupaya keras agar anggaran militer mereka ditingkatkan.

Baca Juga: Hadiah Untuk Bumi: Memuliakan Kembali Bumi Kita Meski Bumi Tidak Pernah Memintanya

Mereka mengupayakannya agar diumumkan di Kongres Rakyat Nasional yang dimulai pada hari Jumat mendatang.

Seorang sumber South China Morning Post menyebut, alasan kenaikan anggaran adalah China membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk mengatasi tantangan yang tidak stabil di dalam dan luar negeri.

Akan tetapi, daftar alasan teratas adalah konfrontasi yang berkembang dengan AS.

Mengutip South China Morning Post, hubungan China-AS telah mencapai titik terendah di tengah perang dagang, pertengkaran atas kebebasan sipil dan Taiwan, serta konflik atas klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

Baca Juga: Hadapi Corona: 18 Makanan Sehat yang Bisa Dibeli dalam Jumlah Besar

Ada pula perselisihan soal asal-usul pandemi Covid-19 antara Beijing dan Washington.

Dari sudut pandang Beijing, ancaman militer muncul di ambang pintu di mana pesawat pembom AS melakukan sekitar 40 penerbangan di atas wilayah yang diperebutkan di Laut China Selatan dan China Timur sepanjang tahun ini.

Jumlah tersebut naik tiga kali lipat lebih dari jumlah penerbangan pada periode yang sama tahun 2019.

Kapal perang Angkatan Laut AS juga telah berlayar di daerah itu pada periode yang sama.

Baca Juga: Pernah Nonton Interstellar? Ilmuwan NASA Kini Temukan Bukti Keberadaan Dunia Paralel: 'Penghuninya Akan Menganggap Kita Terbelakang'

"Beijing merasa ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh AS dan negara-negara asing lainnya meningkat, sehingga Tentara Pembebasan Rakyat menginginkan peningkatan anggaran untuk mendukung modernisasi militer dan pelatihan siap tempurnya," kata Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong kepada South China Morning Post.

Meskipun ukuran sebenarnya dari anggaran pertahanan Tiongkok adalah masalah perselisihan, sumber dari pihak militer China mengatakan bahwa PLA akan ingin menyamai atau melampaui tingkat pertumbuhan 7,5% tahun lalu karena ketegangan meningkat di beberapa bidang.

Beberapa ketegangan tersebut termasuk gesekan dengan Taiwan.

Meski pertumbuhan pengeluaran militer itu tidak tampak aneh, namun hal tersebut bertolakbelakang dengan kondisi ekonomi domestik China yang sangat terpukul oleh wabah Covid-19 dan ancaman resesi global.

Baca Juga: Manfaat Angkak Untuk Menaikkan Trombosit, Juga Alternatif Lainnya Ini

Pada akhir Maret, bank investasi China International Capital Corporation memangkas perkiraan pertumbuhan PDB riilnya untuk China pada 2020 menjadi 2,6% dari 6,1% pada Januari.

Data yang dihimpun South China Morning Post menunjukkan, Tiongkok mengumumkan pengeluaran militer senilai 1,18 triliun yuan (US$ 176 miliar) di NPC pada Maret 2019, yang merupakan nilai terbesar kedua di dunia setelah Amerika.

Tetapi Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan, pengeluaran pertahanan China mencapai US$ 261 miliar, sekitar sepertiga dari anggaran militer AS senilai US$ 732 miliar.

Lu Li-shih, mantan instruktur di akademi angkatan laut di Taiwan, mengatakan perselisihan antara Beijing dan Washington adalah yang terburuk sejak dimulainya kembali hubungan diplomatik pada 1970-an.

Baca Juga: Mulai Sekarang Coba deh Minum Kopi Tanpa Gula, Bisa Turunkan Risiko Diabetes hingga Sehatkan Organ Hati, Lho!

Sementara itu, Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, mengatakan PLA dan militer AS memiliki saluran komunikasi.

"Hubungan militer bilateral ... mungkin tidak selalu efektif, tetapi setidaknya berfungsi sebagai 'katup tekanan' yang ada untuk mencegah dan berpotensi mengurangi risiko yang timbul dari meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington," kata Koh.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Konflik dengan AS kian tajam, militer China minta tambahan anggaran"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait