Advertorial
Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah menyaksikan film sci-fi karya Christopher Nolan, Interstellar?
Jika iya, konsep dunia paralel nya pasti sudah tidak sulit lagi untuk dibayangkan.
Bahwa selain semesta atau dunia yang kita huni, di luar sana ada semesta lainnya yang juga berjalan.
Dilansir dari New York Post, Selasa, (19/5/2020), sekelompok ilmuwan NASA yang bekerja pada eksperimen di Antartika telah mendeteksi bukti bahwa dunia paralel (yang hukum fisikanya berlawanan) memang eksis.
Konsep dunia atau alam semesta paralel telah ada sejak awal 1960-an yang banyak mendasari acara TV sci-fi dan komik.
Tapi sekarang percobaan pendeteksian sinar kosmik telah menemukan partikel yang berasal dari dunia paralel yang juga lahir dari Big Bang.
Para ahli menggunakan balon raksasa untuk membawa Antena Transient Impulsif Antartika NASA, atau ANITA, jauh di atas Antartika.
Di sana udaranya kering dan dingin menjadikannya tempat yang kedap suara (bahkan sinyal radio) sehingga tidak mengganggu penelitian.
“Angin” partikel energi tinggi yang terus-menerus sampai di Bumi dari luar angkasa.
Neutrino subatomik berenergi rendah dengan massa hampir nol dapat sepenuhnya melewati Bumi, tetapi benda berenergi tinggi dihentikan oleh benda padat planet kita, menurut laporan itu.
Itu berarti partikel berenergi tinggi hanya dapat dideteksi datang dari luar angkasa.
Tetapi tim ANITA mendeteksi partikel yang lebih berat, yang disebut tau neutrino, yang muncul "naik" keluar dari Bumi.
Temuan itu menyiratkan bahwa partikel-partikel ini sebenarnya bergerak mundur.
Ini menjadi bukti akan keberadaan dunia paralel.
Peneliti utama ANITA Peter Gorham, seorang ahli fisika partikel eksperimental di Universitas Hawaii, menyarankan bahwa satu-satunya cara tau neutrino dapat berperilaku seperti itu adalah jika ia berubah menjadi jenis partikel yang berbeda sebelum melewati Bumi dan kemudian kembali lagi.
Gorham, penulis utama pada makalah Cornell University yang menggambarkan fenomena aneh, mencatat bahwa dia dan rekan-rekan penelitinya telah melihat beberapa "peristiwa mustahil" ini yang keberadaannya banyak diragukan oleh orang.
"Tidak semua orang merasa nyaman dengan hipotesis ini," katanya kepada New Scientist .
Penjelasan paling sederhana untuk fenomena ini adalah bahwa pada saat Big Bang 13,8 miliar tahun yang lalu, dua alam semesta terbentuk.
Alam semesta kita dan alam semesta yang dari perspektif kita berjalan terbalik dengan waktu mundur.
Tentu saja, jika ada dunia paralel ada penghuninya, mereka akan menganggap peradaban kita kuno dan terbelakang.
"Kami dibiarkan dengan kemungkinan paling menarik atau paling membosankan," kata Ibrahim Safa, yang juga melakukan eksperimen. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari