"Ketika kami diinformasikan tentang ekstensi di Web Store yang melanggar kebijakan kami, kami mengambil tindakan dan menggunakan insiden itu sebagai materi pelatihan untuk meningkatkan analisis kami," kata juru bicara Google Scott Westover kepada Reuters.
Namun, Google menolak membahas bagaimana perbandingan spyware terbaru itu dengan gerakan sebelumnya, luasnya kerusakan, atau mengapa Google tidak mendeteksi dan menghapus ekstensi itu sendiri.
Google, yang mendominasi pasar browser web dengan lebih dari 60 persen saham, menurut Stat Counter, mengklaim pihaknya sangat tegas terhadap malware dan iklan berbahaya.
"Kami tidak mengizinkan pengiklan menjalankan iklan, konten yang berupaya mengelabui atau menghindari proses peninjauan iklan kami," tulis Chrome di situs webnya.
"Google memeriksa situs web untuk melihat apakah mereka meng-host perangkat lunak atau ekstensi yang dapat mempengaruhi pengalaman pengguna secara negatif."
Berdasarkan jumlah unduhan, bentuk baru dari spyware Chrome ini merupakan kampanye toko Chrome berbahaya yang paling luas, menurut pendiri dan ilmuwan utama Awake, Gary Golomb.
Belum jelas siapa dalang di balik upaya untuk mendistribusikan malware ini.
Akan tetapi Awake mengatakan, para pengembang ekstensi memberikan informasi kontak palsu ketika mereka mengirimkan ekstensinya ke Google.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR