"Korea Utara memukul Moon karena kegagalannya untuk bergerak maju dan untuk mematuhi sanksi," kata Yoon.
"Korea Utara juga membutuhkan kambing hitam yang mudah, Selatan, untuk mengalihkan perhatian dari kesulitan ekonomi, yang telah memburuk karena virus wabah corona, "katanya.
"Ini juga merupakan pesan tidak langsung ke AS bahwa Korea Utara bersiap untuk bertindak ekstrem dengan berpegang teguh pada sikapnya bahwa Korea Utara tidak akan melucuti senjatanya tanpa bantuan sanksi," sambungnya.
Atas situasi panas yang kini tengah berlangsung antara Korea Utara dan Korea Selatan, negara pendukung masing-masing angkat bicara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, China Zhao Lijian, mengatakan setelah insiden itu bahwa negara itu mengharapkan perdamaian di Semenanjung Korea. Meski dia tidak menyebutkan kantor penghubung.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington sepenuhnya mendukung upaya Seoul pada hubungan antar-Korea dan mendesak Pyongyang untuk 'menahan diri dari tindakan kontraproduktif lebih lanjut'.
"Uni Eropa sangat menyesalkan tindakan baru-baru ini oleh Republik Rakyat Demokratik Korea," kata blok itu dalam sebuah pernyataan, yang menambahkan bahwa tindakan Korea Utara baru-baru ini.
Juga mengatakan bahwa tindakan Korea Utara telah meningkatkan ketegangan, mengacaukan situasi dan melemahkan upaya menuju solusi diplomatik di Semenanjung Korea.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR