Hal tersebut disampaikan oleh Letnan Jenderal D.S. Hooda.
Ia adalah pensiunan Jenderal yang pernah memimpin Komando Militer Utara di perbatasan India dengan Pakistan dan China.
Hooda yang menyampaikan dalam sebuah webinar diprakarsai oleh Institut di New Delhi untuk Studi China pada Rabu kemarin lusa mengatakan 1 opsi untuk mengurangi ketegangan saat ini adalah dengan miliki perjanjian patroli di wilayah pusat ketegangan.
Hal tersebut juga telah dilakukan pada konflik Doklam tahun 2017 silam.
Namun, pembicaraan tersebut kemungkinan bisa menjadi sedikit umit.
Pasalnya, untuk ketegangan Ladakh sepertinya tidak ada penyebab umum dari langkah keras China kali ini, ujar Hooda.
Tentara dari kedua belah pihak telah sama-sama cidera dari baku hantam dan perang batu yang terjadi sebulan yang lalu.
Ketegangan muncul sebelumnya akibat ketidak sepakatan mengenai pembangunan infrastruktur jalan layang di wilayah perbatasan itu.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR