Malioboro Menggeliat
PKL di kawasan Malioboro nampak mulai menjajakan dagangan mereka.
Meski sepi pembeli lantaran tidak ada wisatawan yang datang ke Yogya, namun hal tersebut dilakukan semata untuk menggerakkan lagi roda perekonomian yang terhenti selama hampir 4 bulan belakangan.
Ketua PKL Pemalni Slamet Santoso yang mengayomi PKL di sepanjang Jalan Ahmad Yani Kawasan Malioboro mengatakan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada rekan-rekannya kapan akan memulai kembali 'hidup normal' dari menjajakan aksesoris khas Yogya di kawasan Malioboro.
"Beberapa hari ini sudah mulai buka, mulai Sabtu (30/5) buka karena rapat Jumat (29/5) malam bersama Dinas Pariwisata dan UPT Malioboro. Hasil rapat saya share ke temen-temen. Ini hasil diskusi rapat, terserah kapan mau memulihkan ekonomi secara perlahan," ungkapnya kepada Tribun Jogja, Senin (1/6/2020).
Slamet menambahkan, ia dan teman-teman PKL yang lain tidak bisa menunggu ketidakpastian terkait kapan pandemi ini akan berakhir. Ia mengatakan sektor ekonomi yang bergantung dari pariwisata di Yogya telah macet total sejak Covid-19 terdeteksi di Indonesia, khususnya Kota Gudeg ini.
"Akhirnya sambil kita menunggu dengan tatanan baru, kita mencoba untuk mulai bergerak. Kita mencoba membuka lagi lapak di Malioboro sambil menunggu wilayah yang lain untuk membuka PSBB-nya sehingga mereka bisa keluar dan berwisata lagi ke Yogya tapi dengan beberapa SOP sesuai dengan protokol kesehatan," ungkapnya.
Slamet telah meminta agar anggotanya tertib dan selalu mengenakan masker saat berjualan, menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, menjaga jarak, hingga memakai face shield.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR