Intisari-Online.com - Virus ebola yang kini muncul kembali di Kongo dan virus corona yang menyerang hampir seluruh negara di dunia ternyata punya satu kesamaan: sama-sama berasal dari kelelawar.
Kesamaan tersebut pun pada akhirnya membuat satu kesamaan karakter lain yang sangat berbahaya, kedua virus tersebut sangat mematikan.
Bersama dengan SARS dan MERS, virus ebola dan corona, menjelma menjadi sangat 'beringas' setelah hinggap di tubuh kelelawar.
Penyebabnya? Ada sebuah kemampuan menakjubkan dari hewan yang umumnya aktif di malam hari tersebut yang membuat virus-virus semakin berbahaya.
Dilasir dari phys.org (10/02/2020), para peneliti dari University of California, Berkeley, mencatat bahwa banyak virus kelelawar melompat ke manusia melalui perantara hewan.
SARS sampai ke manusia melalui musang sawit Asia, MERS melalui unta, Ebola melalui gorila dan simpanse, Nipah via babi, Hendra melalui kuda dan Marburg melalui monyet hijau Afrika.
Satu jenis kelelawar, kelelawar buah Mesir (Rousettus aegyptiacus), inang alami virus Marburg, membutuhkan serangan virus langsung sebelum menyalin gen interferon-alfa untuk membanjiri tubuh dengan interferon.
Teknik ini sedikit lebih lambat daripada teknik rubah terbang hitam Australia (Pteropus alecto), wadah virus Hendra, yang siap memerangi infeksi virus dengan interferon-alpha RNA yang ditranskripsi dan siap diubah menjadi protein.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR