Angkatan Udara Israel (IAF), yang blitzkrieg udaranya memenangkan Perang Enam Hari, akan menggunakan F-4 Phantom buatan Amerika sebagai serangan udara balasan ke Mesir.
Tanggapan Nasser adalah untuk beralih ke Uni Soviet yang punya jaringan pertahanan udara hebat.
Sementara IAF menembak jatuh banyak pesawat terbang Mesir, radar pelacak rudal Soviet (SAM) SA-2 dan SA-3 berhasil menjatuhkan beberapa pesawat IAF dan mengancam operasi udara Israel.
Awalnya Soviet dan Israel saling berhati-hati dan menghindari satu sama lain.
Tapi akhirnya, Soviet mencegat serangan Israel, dan bahkan merusak A-4 Skyhawk Israel dengan rudal udara pada 25 Juli 1970.
Israel memutuskan bahwa Soviet perlu diberi pelajaran yang akan dipersiapkan dengan penuh hati-hati.
Dengan operator radio Israel yang berbahasa Rusia untuk memantau komunikasi Soviet, IAF memiliki ide brilian.
Operasi Rimon 20 akan menjadi perangkap tikus udara.
"Rencananya cukup sederhana," tulis sejarawan Shlomo Aloni.
"Empat Mirage akan diterbangkan untuk mengintai area terbang Mig-21 Soviet."
"Setiap pasang Mirage bersenjata akan terbang sangat dekat satu sama lain."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR