Advertorial
Intisari-Online.com -Pada 16 Mei, seorang ibu bernama Alexandra Dougokenski membuat laporan ke polisi bahwa putranya hilang.
Putranya, Rafael Mateus Winques (11) tidak ada di tempat tidurnya saat Alexandra bangun.
Melansir Daily Mirror, Rabu (27/5/2020), Alexandra mengklaim pada saat itu bahwa dia meninggalkan putranya di kamarnya untuk tidur.
Saat bangun, Alexandra menemukan putranya hilang dan pintu depan rumahnya terbuka sedikit.
Penyelidik awalnya percaya bahwa Rafael telah melarikan diri dari rumah.
Namun, pada 22 Mei petugas forensik menemukan darah di rumah yang Rafael tinggali bersama ibunya dan saudara lelakinya yang berusia 16 tahun.
Darah juga ditemukan di mobil ayah tiri Rafael.
Darah telah dikirim untuk analisis dan hasilnya belum dilaporkan.
10 hari setelah ia dilaporkan hilang oleh Alexandra, mayat Rafael ditemukan di sebuah rumah di kota Planalto di Rio Grande do Sul, Brasil.
Menurut polisi, jasad Rafael ditemukan terbungkus selembar di rumah tua keluarga di daerah yang sama seperti rumah yang ditinggalinya bersama Alexandra pada 25 Mei.
Alexandra kemudian ditangkap dan mengakui bahwa dia telah meracuni putranya.
Dia dilaporkan mengakui bahwa putranya telah meninggal setelah dia memberinya obat kuat karena dia menderita masalah emosional.
Alexandra dikatakan telah mengakui bahwa dia kemudian memindahkan tubuh Rafael, menurut laporan.
Kepala kepolisian setempat Nadine Anflor mengatakan, kasus itu tampaknya merupakan "pembunuhan karena kesalahan" tetapi tuduhan itu akan diklarifikasi.
Anflor mengatakan dia telah mengajukan permohonan agar Alexandra ditahan di penjara preventif saat penyelidikan berlanjut.